Bekasi, koranpelita.com – Menghambat laju air dan jadi sangkutan sampah, Pilar Jembatan pasar Rengas Kali Sadang penghubung Wanasari-Wanajaya diminta tokoh masyarakat dan berbagai kalangan Dinas PUPR Pemkab Bekasi untuk dibongkar.
Hal itu seperti yang dikatan Kepala Desa Wanajaya , Nurdin Kholid yang didukung ratusan warga, diantaranya tim Pokdarkamtibmas, Koramil, Polsek Cibitung dan beberapa warga sekitar RW 010, 09 Perum Villa Mutiara ketika membersihkan sampah yang tertinggal di pilar jembatan baru, Kamis, ( 27-02-2020 ).
Banjir yang melanda meluapan air kali sadang hingga menenggelamkan perumahan Villa Mutiara Jaya , Mustika Wanasari dan paling parah adalah Sekolah Menengah Atas ( SMA ) Negeri 1 Cibitung dengan kerugian exstimasi dari banjir awal tahun baru mencapai hampir Rp 5 milyar.
Kades Wanajaya, Nurdin Halid yang didampingi Kadus H. Mindih yang juga komite SMA Negeri 1 Cibitung mengatakan bahwa, ketika jembatan ini belum dibangun memang tidak begitu parah banjirnya, tetapi setelah jembatan ini ada yang dibangun tanpa dikaji terlebih dulu matang-matang dalam memasang dua pilar di tengah tengah jembatan membuat sampah tertahan dan air meluap ke pemukiman.
“Korban terparah sekolahan SMA N 1 Cibitunģ,” kata Kades Nurdin ketika mengunjungi sekolah SMA N Cibitung yang sedang dibersihkan lumpurnya oleh siswa dibantu Tim Damkar , Polsek dan Koramil Cibitung.
Nurdin mengatakan, jembatan dibangun memang sangat dibutuhkan, karena itu menjadi akses tercepat penghubung dua desa yakni Kelurahan Wanasari dan Wanajaya untuk aktivitas.
Tapi sangat disayangkan, pilar jembatan menghalangi sampah dan mengakibatkan tertahannya laju air dikarenakan sampah menumpuk tersangkut pilar.
” Sebetulnya jembatan diperlukan buat akses warga tapi dua pilar di tengah itu jadi sangkutan sampah. Apalagi samping kanan kiri jembatan sudah mau longsor jelas sangat disesalkan karena pengerjakan kontraktornya sangat jelek dan warga minta dibongkar diperbaruhi lagi ,” tandasnya.
” Coba kalau longsong dan pas ada warga ditengah jembatan bagaimana bahaya dan ada korban kan, ” tanya Barok Kades
Sementara itu tokoh masyarakat Cibitung yang tak mau ditulis namanya kepada wartawan media ini mengatakan, jika jembatan yang dibangun tidak membawa manfaat dan malah membawa bencana buat apa di pertahankan. “Yaa lebih baik dibongkar dan diganti yang baru yang betul-betul dikerjakan oleh kontraktor yang profesional dan melalui pengkajian apakah membawa dampak positif atau negatifnya setelah jadi,”tuturnya.
” Ya kalau alasan banjir memang dari banyaknya sampah yang nyangkut dipilar ya harus dibongkar itu, kasihan sekolah dan warga sekitar kali sadang. Dewan Dapil II harus membantu warga , jangan diem aja nikmati kesusahan pemberi suara yaitu masyarakat dengan oncang oncang kaki,”ucapnya. ( yot )