Dirut Dua Mata Sejahtera, Korban Kasus Situs Matangaji
Kota Cirebon,KoranPelita.Com
Semakin ramai rusak dan tertimbunnya diduga Situs Matangaji di Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon,akhirnya Dirut PT.Dua Mata Sejahtera mengklarifikasi dan bercerita awal dari pembelian tanah dan terurugnya Situs tersebut.
Ditemui di Lokasi pembangunan Dua Mata Residence Dirut PT.Dua Mata Sejahterah,H.Didin,Selasa,25/2 mengatakan,awalnya kami terkejut dan protes atas tembok keliling Untuk pembatas Perumahan Dua mata Residence Dua kali Mengalami Roboh yang mana akibat dampak dari dorongan pergerakan tanah urugan yang dilakukan oleh pekerjaan penggurugan besar – besaran oleh pemilik tanah H.Subeti yang bersebelahan dengan tanah Dua Mata Residence,urugan tersebut hingga 200 dam truck yang katanya akan dibangun perumahan pribadi milik H.Subeti itu.
Antara pekerjaan Proyek rumah yang dibangun oleh PT. Dua mata Sejahtera dengan pekerjaan pengurugan tanah yang dilakukan H.Subeti itu bukan satu rangkaian pekerjaan kami,tetapi beda kegiatan.Tegas Dirut PT. Dua Mata Sejahtera.
“Akibat dari kegiatan urugan tanah tersebut karena dimusim hujan maka tanah urugan itu bergerak dan menekan tembok keliling kami dan merobohkan dua kali” ucapnya.
Pekerjaan pengurugan tanah itu awalnya ingin mendirikan perumahan pribadi namun H.Subeti akhirnya menawarkan tanah tersebut kepada kami,H.Subeti terus menawarkan kepada kami tanah tersebut yang memang berdampingan dengan tanah kami.
karena ada tanah yang diduga Situs Matangaji tersebut,maka saya pertanyakan kepada pemilik tanah H SBT apakah nanti tidak ada masalah terkait pengurugan yang diduga Situs itu Pak? Namun pak H.Subeti meyakini kepada kami kalau nanti tidak akan ada masalah,akan tetapi saya tidak langsung merespon melakukan pembelian,namun saya tunggu sampai lebih dari satu minggu,apakah ada reaksi dari warga atau pemilik tanah yang diduga Situs tersebut,akan tetapi sampai selama itu kami tidak melihat dan mendengar ada reaksi warga dan siapapun atas adanya pengurugan yang diduga situs tersebut dan akhirnya kami lakukan perjanjian jual beli dengan pak H.Subeti dengan pembayaran pertama yaitu Down Paymen (DP) kepada H.Subeti.Ujarnya.
“Kalau memang akhirnya sekarang menjadi ramai tentang Situs itu maka saya merasa bahwa saya adalah korban dalam kejadian ini,karena memang dari awal juga saya tidak tertarik dengan tanah H.Subeti itu,jadi kami mohon agar semua pihak dapat membantu kami dalam penyelesaian ini,agar kami bisa melakukan aktifitasnya segera” ungkapnya.
Sementara itu pemilik Tanah,H.Subeti kepada Media Mengatakan,beberapa hari setelah membeli tanah pada Ekon Kanadi pada Tahun 2013,saya suruh tukang untuk membabat semak-semak belukar dan pepohonan,namun kami menemukan ada mirip kuburan kecil satu meter persegi,minset saya itu merupakan tempat sesaji sehingga saya ratakan karena tidak sesuai dengan akidah saya.
“Setelah beberapa tahun,saya babat lagi pohon – pohon dan rumput semak belukar,namun saya terheran ko ada bangunan lagi yang lebih besar dari yang dulu saya ratakan,karena saya meyakini bahwa ini adalah bangunan baru yang dibuat oleh seseorang maka saya urug dengan tanah yang saat itu memang saya sedang mengurug tanah saya,namun belakangan ini saya baru mendengar dan ramai kalau bangunan itu dalah diduga merupakan Situs Matangaji,” tuturnya.
“Saya akui kalau akibat dari penebangan pohon bambu dan semak belukarnya itu yang di buang di Sungai mengakibatkan aliran air menjadi tersendat sehingga mengakibatkan banjir walaupun sebetulnya daerah tersebut susah lama sering banjir,namun kami akan memberikan biaya ganti rugi kepada masyarakat yang terdampak banjir tersebut,” pungkasnya.(Mahmud)