Ir.H.Ayi Hambali.MM mengomentari Kekayaanpernyataan Presiden Joko Widodo, Indonesia saat ini masih jauh dari kesejahteraan rakyat.
Dalam kunjungan kerjanya di PT Asia Pasifik Rayon , Palalawan Kepulauan Riau, Jum’at 21 Pebruari 2020, Presiden Jokowi menyatakan keheranan, masih banyak yang menyebutkan perekonomian Indonesia semakin terpuruk, sementara dalam kenyataannya, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa perekonomian Indonesia sangat baik.
Hal tersebut menurutnya ditandai dengan GDP (Gross Domestic Product ) yang saat ini berada di ranking 16 dunia, bahkan dalam hal Purchase Power Parity ( PPP) atau Keseimbangan Kemampuan berbelanja atau juga Parietas Daya Beli, Indonesia berada di ranking 7 dunia.” Dan kita bersiap untuk menjadi Negara maju“ tegas Presiden Jokowi.
Menanggapi hal tersebut, Ir.H.Ayi Hambali.MM anggota DPD RI periode 2014-2019 menyebutkan permasalahan yang ada saat ini adalah,ukuran-ukuran ekonomi tersebut tidak bersentuhan dengan kemiskinan dan lapangan pekerjaan, karena menurutnya, GDP kita masih lebih banyak dihasilkan dari Sumber Daya Alam ( SDA ) bukan dari produktifitas industry dan value added, sementara Parietas Daya Beli tidak menunjukkan kemampuan bayar rakyat Indonesia dikarenakan kekayaan dan sumberdaya ekonomi produktift erpusat pada segelintir orang yang sangat kaya, jauh dari kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana termaktub dalam sila yang ke lima dari Pancasila.
Ayi juga menyebutkan bahwa Sumber Daya Alam seperti hasil hutan, barang tambang seperti batubara, Bauxit, Tembaga dan lainnya, juga hasil kelautan, saat ini masih banyak dieksport dalam bentuk bahan mentah. “ Semestinya kita mampu mengolah seluruh bahan baku tersbut menjadi barang jadi, sehingga nilai tambahnya bias dinikmati di dalam negeri “ ucap Ayi Hambali kepada Koranpelita.com. (Man Suparman)