#Didesak Gubernur untuk Kembali Mengelola
Palangka Raya, Koranpelita.com.
Kesebelasan Kalteng Putra menyatakan siap berlaga di Liga II Indonesia musim 2020. Sabtu (22/2), manajemen menyeleksi pemain di Stadion Tuah Pahoe Palangka Raya.
Sedikitnya 30 pemain menjalani tahap seleksi. Pemain yang ikut seleksi sudah mempunyai pengalaman di Liga I maupun Liga II Indonesia musim 2019.
CEO Kalteng Putra Agustiar Sabran memastikan, kembali mengelola tim. Itu setelah banyaknya desakan dari berbagai pihak. Salah satunya Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. Alasannya, tidak ada orang yang akan mengelola tim, jika dirinya melepaskan diri. Apalagi Kalteng Putra merupakan tim kebanggaan masyarakat Bumi Tambun Bungai.
“Saya sebetulnya sudah melepaskan Kalteng Putra. Tapi desakan Gubernur yang meminta saya mengelola tim,” tegas Agustiar ketika melihat langsung jalannya seleksi pemain.
Anggota DPR-RI daerah pemilihan Kalteng itu mengungkapkan, hatinya kembali tergerak mengelola tim dalam satu minggu terakhir. Selain desakan Gubernur, setiap reses ke daerah, masyarakat menyampaikan aspirasi kepada dirinya. Aspirasi tersebut, untuk mengelola kembali Kalteng Putra. Masyarakat ingin Kalteng Putra tetap berpartisipasi di kompetisi.
Masyarakat menyampaikan, kata Agustiar, sepakbola menjadi hiburan. Permainan sepakbola unik, dan bisa menghibur masyarakat. Atas dasar itu, manajemen bergerak cepat. Memanggil 30 orang pemain yang mayoritas punya pengalaman berlaga di Liga I.
“Kita tidak hanya memanggil pemain profesional. Ada 6 sampai 8 orang, kita akan ambil dari pemain lokal,” kata Agustiar.
Ia memastikan, Kalteng Putra berlaga bukan untuk kalah. Tetapi target untuk menang dalam setiap pertandingan. Karena itu, dalam seleksi yang dikedepankan skill, daya tahan tubuh, kemampuan, profesional dan yang pasti punya komitmen untuk menang bersama tim. Punya kemauan untuk berjuang bersama Kalteng Putra menuju Liga I. Demi nama baik Kalteng, Bumi Pancasila, Bumi Tambun Bungai.
Agustiar menjelaskan, seleksi pemain sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Seleksi dilakukan 20 orang yang terdiri mahasiswa, Kalteng Mania, Passus, wartawan, serta pecinta sepakbola di Kalteng. Jadi murni aspirasi dari masyarakat pecinta bola. Setelah terbentuk kerangka tim, manajemen akan mengundang pelatih.
“Kami tidak sembarang memilih pelatih. Ketika datang, kami akan minta paparkan visi dan misinya. Kita sodorkan materi pemain, nanti pelatih membuat perencanaan,” tegas Agustiar. ( Ruslan AG).