Semarang, Koranpelita.com
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian nahas yang menimpa ratusan siswa SMPN 1 Turi Sleman. Saat mengikuti kegiatan pramuka berupa susur sungai, Jumat (21/2/2020), ratusan pelajar itu dihantam banjir bandang.
Hingga malam ini, enam orang pelajar dilaporkan meninggal dunia akibat musibah itu. Sementara enam lainnya mengalami luka-luka dan lima pelajar masih belum ditemukan.
Ganjar mengatakan, dirinya mendapat kabar tersebut ketika sedang meninjau lokasi banjir dan pengungsi di Pekalongan.
“Saya turut berduka cita atas peristiwa hanyutnya siswa SMPN 1 Turi ketika mengikuti susur sungai. Sampai malam ini saya ikuti perkembangannya, beberapa teman juga terus memberikan laporan,” kata Ganjar ditemui usai memantau sejumlah lokasi banjir, Jumat (21/2/2020).
Ganjar mengatakan, pihaknya siap membantu proses evakuasi apabila dibutuhkan. Pihaknya tekah menghubungi BPBD Jateng untuk berkoordinasi dengan BPBD DIY.
“Kami siap bantu melakukan pencarian dan sebagainya apabila dibutuhkan. Meskipun kami yakin, BPBD DIY sudah memiliki tim yang sangat bagus, tapi kami siap membantu apabila dibutuhkan,” tegasnya.
Atas peristiwa nahas itu, Ganjar menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati melakukan kegiatan di alam terbuka. Mengingat, cuaca saat ini tidak bisa diprediksi dan tergolong masih ekstrem.
“Hati-hati betul karena cuaca seperti ini. Para pembina pramuka, guru dan lainnya harus menghitung persis kondisi alam apabila mau melakukan kegiatan petualangan,” terangnya.
Sebab menurutnya, resiko petualangan di alam bebas sangat besar, apalagi saat musim seperti sekarang. Untuk itu, semua harus disiapkan dan dihitung betul agar tidak terjadi peristiwa serupa.
“Mungkin itu penting untuk belajar bagaimana hidup di alam. Tapi kalau kondisinya membahayakan, lebih baik ditunda. Atau kalau memang harus dilakukan, harus dihitung betul dan dikawal oleh mereka-mereka yang ahli yang mengerti potensi yang membahayakan,” pungkasnya.(sup)