Banjarmasin, Koranpelita.com
Untuk menggenjot sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Anggota Komisi X DPR RI, H Muhammad Nur meminta pemerintah daerah agar lebih mempersiapkan diri lagi, terutama pembenahan infrastruktur-infrastruktur dari sejumlah potensi dan destinasi wisata yang tersebar.
Dengan infrastruktur memadai dan mudahnya akses ketujuan wisata, maka akan membuka lebar potensi kunjungan wisatawan hingga bedampak terbuka lebar pasaran produk ekonomi kreatif.
” Kita minta pemerintah daerah lebih bersiap lagi. Sehingga kita punya bahan dan data untuk bisa memperjuangkannya dipusat,” ujar Muhammad Nur, kepada wartawan di saat berada di Kalsel, Sabtu (8/2/2020) tadi.
Hingga saat ini, Kalimantan umumnya Kalsel khususnya belum masuk dalam destinasi wisata nasional, seperti Bali, Jawa, Mandalika maupun Danau Toba di Sumatera.
Hal tersebut dimungkinkan adanya kendala yang belum teratasi, sehingga kurang diminati sebagai tujuan.
Memang lanjut dia, semua potensi kawasan wisata didaerah merupakan aset daerah yang pengembangannya juga oleh daerah.
Sedang pemerintah pusat akan mendorong keterlibatan masyarakat dalam ekonomi kreatif sehingga dapat memacu prekonomian.
“Jadi agar menarik perhatian pemerintah pusat, maka persiapan daerah sendiri harus dari a sampai z,” kata dia.
Terkait ekonomi kreatif, legislator Partai Gerindra asal Kalsel yang duduk di komisi membidangi pendidikan, olahraga, pariwisata dan ekonomi kreatif ini menyebutkan, selama ini cukup banyak produk kerajinan perorangan maupun UMKM, seperti batik Sasirangan, ayaman, dan lainnya yang dihasilkan.
Hanya saja cara kemasan yang minim bahkan tidak memiliki lebel atau merek dari produk yang dihasilkan membuat kesulitan para pelaku ekonomi kreatif untuk maju .
Karena itu kedepan, pemda harus lebih serius lagi mempersiapkan segala sesuatunya. Sehingga dengan masif dan meningkatnya kunjungan wisatawan maka secara otomatis peluang pasar pelaku ekonomi kreatif terkoneksi langsung kedalamnya. (Ipik)