Semarang,Koranpelita.com
Penerimaan CPNS di Provinsi Jawa Tengah tercatat ada 49.304 orang, yang akan berebut menjadi pegawai negeri dan akan mengikuti tes di tahun ini. Mereka dinyatakan lolos seleksi administrasi sehingga bisa mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
“Saat ini total yang lolos seleksi administrasi dan akan ikut tes 49.304 orang, sehingga mereka berhasil ikut ujian,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Tengah Wisnu Zaroh kepada wartawan pada saat konperensi Pers di lantik I Gedung A Komplek Gubernuran Jawa Tengah, Rabu (5/1/2020).
Menurutnya, SKD CPNS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Formasi Tahun 2019, akan dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2020 hingga 4 Maret 2020 di Asrama Haji Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
“Berdasarka Permenpan RB Nomor 23 Tahun 2019 ada dua macam tes, yakni Tes Kompetesi Dasar (TKD) atau Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Tes Kompetensi Bidang (TKB) atau Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Untuk TKD antara lain Wawasan Kebangsaan, Tes Intelegensia Umum (TIU), dan Tes Karakter Pribadi (TKP). Tes kepribadian pakai standar nilai tinggi. Dan rata-rata peserta tes jatuhnya di kepribadian,” paparnya.
Namun demikian, lanjut nya, para pendaftar nantinya pada pelaksanaan SKD ada sesi sebanyak 66 sesi. Dengan jumlah sesi per hari 5 dan 4 sesi saat Jumat. Adapun jumlah peserta tiap sesi berjumlah 750 peserta. “Kesiapan pelaksanaan tes sudah 90 persen
siap, tinggal kita adakan rapat di lokasi di Donohudan,” terang Wisnu.
Dia menuturkan, untuk aturan mengikuti tes yang harus dipatuhi peserta. Di antaranya saat tes tidak boleh memotret saat dimulai, juga dilarang bawa HP. Nantinya akan disediakan bolpoin dan kertas.
“Mereka hanya datang badan dengan seragam putih dan hitam. Sama KTP dan kartu peserta. Setiap masuk, ada screening atau metal detector. Semua tas dititipkan. Kalau bisa malah enggak usah bawa tas malah bagus,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wisnu menegaskan agar peserta jangan percaya pada orang-orang yang menjanjikan akan bisa meloloskan dengan imbalan tertentu.
“Jangan sampai percaya. Sama sekali enggak. Semuanya menggunakan CAT fisik. Kita bersih, transparan. Bahkan setelah pengumuman, tes dia selesai, keluar, bisa melihat hasilnya.dan itu bisa dilihat siapapun hasilnya,” tegasnya.(sup)