Jakarta, Koranpelita.com
Menko PMK Prof. Dr. Muhadjir Effendy MAp mengundang pendahulunya Menko Kesra dan Taskin Prof Dr Haryono Suyono, MA, PhD di kantornya kemarin.
Keduanya berbincang tentang banyak hal, terutama upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Haryono Suyono pakar dalam bidang pemberdayaan dengan pengalaman membina masyarakat, khususnya pemberdayaan berbasis keluarga. Pengalamannya memberdayakan mahasiswa dan kampus dalam bentuk pengabdian masyarakat, mahasiswa diajak turun ke desa.
Menko PMK yang mantan Rektor Universitas Muhammadiyah di Malang, sering kali bertemu Haryono Suyono dalam kedudukan sebagai Ketua Yayasan Damandiri yang bekerja sama melakukan kegiatan KKN mahasiswa ke desa untuk pemberdayaan masyarakat sebagai bagian pengabdian Perguruan Tinggi pada masyarakat desa, bahkan sejak Prof. Dr. Abdul Malik Fadjar menjabat Rektor di Perguruan Tinggi itu, yang juga mantan Menteri P dan K.
Nostalgia yang menarik tentang pengalaman masa lalu sewaktu beliau sebagai Rektor dan kegiatan KKN, pengabdian masyarakat untuk pembangunan sumber daya manusia melalui pemberdayaan keluarga di sekitar Kampus Universitas Muhammadiyah di Malang yang menjadi kawasan akrab mahasiswa serta memenuhi kebutuhan mereka dan sekaligus kebutuhan lain yang meringankan tugas dan kesibukan Kampus dengan ribuan mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Kampus yang masyarakatnya menjadi bagian yang memperkuat kemandirian kampus dan warganya.
Rencana semula akan datang dengan Dr. Moch Sudarmadi, mantan Sesmenko Kesra/Taskin dengan pokok-pokok pikiran berdasarkan pengalaman sebagai Menko untuk dua orang Presiden, sekaligus sebagai satu-satunya Menko Kesra yang berhasil “memaksa” dua Presiden terhormat, Pak Harto dan Pak Habibie, setiap bulan menggelar”Sidang Kabinet Terbatas Bidang Kesra” yang dihadiri semua Menteri guna membahas penyelesaian masalah dan pembangunan bidang Kesra yang dapat dikerjakan bersama secara terpadu melalui kegiatan Kementerian yang tidak saja masuk dalam Koordinasi Menko Kesra atau sekarang Menko PMK tetapi juga Menteri dalam Bidang Ekonomi dan Politik serta Keamanan. Tetapi karena bahan tertulis belum sempat tercetak dan Dr. Moch Sudarmadi belum bisa datang bersama, pokok-pokok pikiran itu belum disampaikan secara tertulis.
“Disepakati pertemuan lain akan diatur untuk membahas pokok-pokok pengalaman yang kiranya dapat dipergunakan untuk bahan kajian Menko PMK dalam koordinasi pembangunan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengentasan kemiskinan dan mengantar setiap keluarga menjadi keluarga yang bahagia dan sejahtera yang akan dibahas dalam kesempatan pertemuan berikutnya,” demikian Haryono Suyono memaparkan.
Pengalaman tersebut lanjutnya, sangat penting karena selama masa jabatan di masa lalu, kebersamaan dari Menteri-menteri di bidang Kesra dan Menteri lainnya, berhasil mengatasi berbagai masalah Kesra dengan cepat dan tuntas. Menteri-menteri bidang Kesra dan lainnya berhasil menurunkan tingkat kemiskinan dari sekitar 70 persen di tahun 1970, atau sekitar 30 persen di awal-awal tahun 1990-an menjadi sekitar 11 persen di tahun 1997 sehingga Presiden HM Soeharto atas nama Pemerintah dan rakyat Indonesia mendapat Penghargaan PBB yang disampaikan langsung oleh Dirjen UNDP yang datang ke Jakarta.
Kebersamaan itu berhasil menyelenggarakan kegiatan gerakan Gizi terpadu di seluruh Indonesia yang “memaksa” banttuan UNICEF sehingga pada masa itu keadaan gizi buruk dapat terkontrol dan tidak ada stunting yang merebak seperti sekarang. Kegiatan imunisasi untuk seluruh anak balita bisa diselenggarakan sehingga tingkat kesakitan dan kematian anak sangat menurun. Maslah bendungan jebol, masyarakat yang menderita karena kota yang banjir karena itu dapat diatasi kurang dari satu minggu. Program KB bisa dipercepat selama sepuluh tahun dan Indonesia mendapat penghargaan dunia serta menjadi acuan dunia yang membesarkan hati.
Pengalaman-pengalaman itu sangat berguna untuk dipelajari agar pembangunan sumber daya manusia, penurunan tingkat kemiskinan, penanganan gizi buruk dan stunting dapat dipadukan dan membawa hasil positif untuk masyarakat luas.
Menko PMK Prof. Dr. Muhajir Effendy MAp sangat responsif dan untuk itu, menurut beliau, siap mengagendakan pertemuan dalam kesempatan lain. Bahkan beliau bercerita sudah mengagendakan pertemuan silaturahmi dengan Menko Kesra senior lainnya. Terima kasih pak Menko PMK yang baik hati, semoga selalu sukses mengantar pembangunan sumber daya manusia dan mengkoordinasikan pembangunan Bidang Kesra guna mengangkat martabat, nilai HDI yang jauh dari memuaskan, seluruh anak bangsa. (djo)