Probolinggo, Koranpelita.com
Sebanyak 25 Prajurit Siswa Pendididkan Calon Awak Kapal Selam (Dikcawakkasel) Angkatan ke-54 TA. 2019 yang tengah menempuh pendidikan di Sekolah Kapal Selam (Sekasel) Pusat Pendidikan Kusus (Pusdiksus) Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Kodiklatal menggelar Latihan Praktek (Lattek) Survival di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Pantai Paiton Probolinggo Jawa Timur, Selasa (28/1).
Lattek yang berlangsung selama enam hari tersebut dilepas langsung Komandan Pusdiksus Kodikopsla Kodiklatal Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana, S.M., selaku Direktur Latihan (Dirlat) di lapangan Apel Pusdiksus Kesatrian Kodikopsla Ujung Surabaya.
Dari 25 Prajurit Siswa Pendididkan Calon Awak Kapal Selam (Dikcawakkasel) Angkatan ke-54 ini terdiri lima orang strata Perwira, delapan orang strata bintara sedangkan 12 orang sisanya adalah prajurit strata Tamtama.
Disela-sela pelepasan Siswa Dikcawakkasel, Komandan Pusdiksus Kodikopsla Kodiklatal Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana, S.M menyampaikan bahwa Lattek Survival ini merupakan aplikasi sekaligus penerapan materi pelajaran teori Combat Survival Awak Kapal Selam yang telah didapat para siswa selama menempuh pendidikan di Sekolah Kapal Selam (Sekasel) Pusdiksus Kodikopsla Kodiklatal.
Adapun tujuan dari pelaksanaan Lattek ini untuk membekali dan melatih para siswa agar memiliki ketrampilan tentang Combat Survival Awak kapal selam pada saat terjadi kedaruratan di daerah musuh.
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan Lattek ini adalah terwujudnya kemampuan dan ketrampilan siswa dalam melaksanakan bertahan hidup dilaut, bertahan hidup dipantai dan bertahan hidup di hutan. Selain itu diharapkan para siswa menguasai cara melaksanakan kompas siang dan malam, membaca peta, melaksanakan infiltrasi ke daerah musuh dan bisa mengetahui serta menentukan kawan dan lawan dengan baik dan benar .
Sementara itu Komandan Sekolah Kapal Selam (Dansekasel) Mayor Laut (P) Heri Oktavian, M.Sc sebagai Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) menyampaikan bahwa materi Lattek tersebut diawali dengan bertahan hidup dilaut dengan menggunakan Leafrat, berenang ke pantai dilanjutkan bertahan hidup (Survival) dipantai dan hutan. Kegiatan dilanjutkan dengan menembak, melempar pisau dan lempar kampak.
Menurutnya Lattek tidak berhenti disini saja akan tetapi dilanjutkan dengan Kompas siang dan membaca peta, kompas malam, infiltrasi ke daerah musush hingga cara menentukan dan mengidentifikasi kawan dan lawan yang diskenariokan para siswa berada didaerah musuh.(ay)