Jakarta,Koranpelita.com
Program kerja Perpustakaan Nasional (Perpusnas) siap melakukan banyak perubahan demi memaksimalkan manfat yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
Arahan itulah yang harus dijabarkan secara nyata oleh seluruh jajaran aparatur sipil negara (ASN) dan pejabat di lingkungan Perpustakaan Nasional. Karena itu tahun 2020 hingga 2024, Perpusnas terus fokus terhadap bagaimana memanage collection, bagaimana memanage knowledge dan bagaimana mentransfer knowledge. masyarakat itu apa manfaat.
“Kita harus bekerja tidak lagi bisa dogmatis. Karena pesan bapak Presiden adalah tidak ada lagi urusan hanya dengan send saja. Tapi harus fokus kepada apa yang diterima oleh masyarakat. Karena itu seluruh rupiah yang dikeluarkan anggaran belanja negara yang dikeluarkan saat ini, paramaternya adalah harus menciptakan manfaat apa bagi masyarakat Indonesia,” ujar Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando dalam pembukaan Rapat Kerja Pusat tahun 2020 di Gedung Perpusnas Jl Salemba Jakarta (28/1/2020).
Sekretaris Utama Perpusnas, Sri Sumekar dalam laporannya menyampaikan bahwa Rakerpus Perpustakaan Nasional 2020 mengusung tema “Inovasi dan kreativitas pustakawan dalam penguatan indeks literasi untuk mewujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Maju. Rakerpus ini dihadiri oeh 200 peserta terdiri dari jajaran pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Perpustakaan Nasional.
Direktur Alokasi Pendanaan Pembangunan Bappenas Erwin Dimas berharap Perpustakaan Nasional (Perpusnas) bisa memaksimalkan literasi mewujudkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing dan bisa menjalankan revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.
“Saya berharap Perpusnas bisa menjalankan RPJMN 2020-2024 tiga dari tujuh agenda pembangunan sesuai Rencana Pemerintah Jangka Pendek dan Menengah (RPJMN) 2020-2024 yaitu pembentukan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing serta revolusi mental dan pembangunan kebudayaan,” kata Erwin.
“Peran perpustakaan bisa dioptimalkan pada sektor peningkatan kapasitas SDM pariwisata dan industri, literasi untuk gizi keluarga dalam upaya penanganan stunting dan pengembangan implementasi teknologi tepat guna di masyarakat, seperti rencana pembangunan science techno park di empat universitas,” beber Erwin Dimas dihadapan peserta Rakerpus.
Hari pertama Rakerpus Perpusnas selain Erwin juga diisi oleh Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek dan Kebudayaan Bappenas Hadiat dengan membawa tema “Arah kebijakan pembangunan budaya literasi, inovasi dan kreativitas melalui perpustakaan tahun 2020-2024. Siang harinya diisi dengan paparan dari Sekretariat Utama, Sri Sumekar. Dengan membawa tema Evaluasi Capaian Target Kinerja Renstra 2015-2019 dan Target Kinerja Renstra 2020-2024 serta rencana kerja 2021.
Lalu ada deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi, Ofy Sofiana membawa tema Evaluasi Capaian Target Kinerja Renstra 2015-2019 dan Target Kinerja Renstra 2020-2024 serta rencana kerja 2021. Termasuk di dalamnya pembahasan tentang UPT Bung Karno dan UPT Bung Hatta.(Vin)