Cianjur, Koranpelita.com
Untuk penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada), KPU dan Panwaslu menyedot dana hibah paling besar yang bersumber dari APBD 2019/2020.
Dana hibah yang diperuntukan KPU guna penyelenggaraan Pilkada sebesar Rp. 74 milyar. Sedangkan hibah untuk Panawaslu sebesar Rp. 24 milyar.
“Dengan biaya sebesar itu, diharapkan penyelenggaraan Pilkada berjalan lancar dan situasi kondusif,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Cianjur, Dadan Ginanjar pada Diskusi Politika Jelang Pilkada 2020 di Kedai 259, Cianjur, Senin (27/1).
Diskusi atas kerjasama Kesbangpol dengan PWI Perwakilan Kabupaten Cianjur. Menghadirkan nara sumber Hilman Wahyudi Komisioner KPU dan Ketua Panwaslu Asep. Tampak hadir diantaranya Asda Rachmat Hartono dan Kasubag Data Dan Pemberitaan pada Bagian Humas Dan Protokol, Muhammad Lutfi, mewakili Kabag Humas Dan Protokol Setda Cianjur, Iyus Yusuf yang berhalangan hadir.
Anggota Komisioner KPU Hilman Wahyudi mengemukakan dengan biaya Rp. 74 miliar, pihaknya optimis Pilkada akan berjalan lancar dan partisipasi masyarakat akan meningkat. Walaupun biaya penyelenggaraan pilkada mengalami penurunan dari biaya Pilpres/Pileg yang mencapai Rp. 83 miliar.
Dengan biaya Rp. 74 miliar pihaknya berupaya menggunakannya semaksimal mungkin dengan melakukan sosialisasi bekerja sama dengan berbagai pihak dengan segala keterbatasan dana. Kerjasama dengan media.
Dilain pihak KPU menaikan honor PPK dan PPS yang diharapkan dapat memacu partisipasi masyarakat pada Pilkada. Sehingga diharapkan target partisipasi masyarakat sebesar 56 – 60 persen dapat tercapai.
Dibagian lain Hilman memaparkan dan membandingkan tingkat partisipasi masyakat dalam pemilu di negara-negara maju seperti Amerika dan negara -negara Asia seperti di Korea. (Man Suparman).
penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada), KPU da Panwaslu menyedot dana hibah paling besar yang bersumber dari APBD 2019/2020.
Dana hibah yang diperuntukan KPU guna penyelenggaraan Pilkada sebesar Rp. 74 milyar. Sedangkan hibah untuk Panawaslu sebesar Rp. 24 milyar.
“Dengan biaya sebesar itu, diharapkan penyelenggaraan Pilkada berjalan lancar dan situasi kondusif,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Cianjur, Dadan Ginanjar pada Diskusi Politika Jelang Pilkada 2020 di Kedai 259, Cianjur, Senin (27/1).
Diskusi atas kerjasama Kesbangpol dengan PWI Perwakilan Kabupaten Cianjur. Menghadirkan nara sumber Hilman Wahyudi Komisioner KPU dan Ketua Panwaslu Asep. Tampak hadir diantaranya Asda Rachmat Hartono dan Kasubag Data Dan Pemberitaan pada Bagian Humas Dan Protokol, Muhammad Lutfi, mewakili Kabag Humas Dan Protokol Setda Cianjur, Iyus Yusuf yang berhalangan hadir.
Anggota Komisioner KPU Hilman Wahyudi mengemukakan dengan biaya Rp. 74 miliar, pihaknya optimis Pilkada akan berjalan lancar dan partisipasi masyarakat akan meningkat. Walaupun biaya penyelenggaraan pilkada mengalami penurunan dari biaya Pilpres/Pileg yang mencapai Rp. 83 miliar.
Dengan biaya Rp. 74 miliar pihaknya berupaya menggunakannya semaksimal mungkin dengan melakukan sosialisasi bekerja sama dengan berbagai pihak dengan segala keterbatasan dana. Kerjasama dengan media.
Dilain pihak KPU menaikan honor PPK dan PPS yang diharapkan dapat memacu partisipasi masyarakat pada Pilkada. Sehingga diharapkan target partisipasi masyarakat sebesar 56 – 60 persen dapat tercapai.
Dibagian lain Hilman memaparkan dan membandingkan tingkat partisipasi masyakat dalam pemilu di negara-negara maju seperti Amerika dan negara -negara Asia seperti di Korea. (Man Suparman).