Sampit, Koranpelita.com.
Peningkatan SDM di Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim) Provinsi Kalteng,merupakan prasyarat untuk mencapai kesejahteraan , di tengah sumber daya alamnya yang berlimpah.Karenya sektor pendidikan menjadi skala prioritas.
Menurut warga Kotim Irwan Fakhrudin yang juga seorang pemerhati berpendapat.Kebiasaan lama yang serba instan, selalu menimbulkan dampak psikologis mengenai proses mendapatkan kesempatan pendidikan yang berkeadilan dan berkualitas.
Di Kotim mendapatkan pendidikan bermutu selalu diiringi dengan pengeluaran biaya yang sangat besar.Hal ini hanya bisa dijangkau oleh kalangan berduit dan sekelompok elit saja di Kotim.
Kalau pembiaran ini terus terjadi,ini bukan hanya berujung pada kesenjangan sosial tapi sebuah bencana sosial.
Pendidikan gratis yang bermutu merupakan kewajiban dasar dan social cost yang harus dilaksanakan oleh Kepala Daerah Kotim yang baru nanti, sesuai janji kampanyenya.
Mengapa kita lebih memprioritaskan pembangunan mal-mal dibandingkan gedung sekolah yang bagus untuk membangun SDM Kotim yang unggul?
Mengapa pendidikan karakter, agama, dan budi pekerti masih bersifat dogmatif dan normatif dan belum eksploratif dan analitis?
Percepatan jiwa dan kesadaran sebagai bagian dari masyarakat Kotim, adalah percepatan dalam sebuah grafik eksponensial mencapai cita-cita Kotim yang sejahtera, berkemajuan, berkeadilan, aman dan nyaman.
Dengan perubahan nasional dan internasional yang semakin cepat dan dinamis, tidak mungkin bisa mencapai tujuan hanya dengan retorika, berwacana, dengan analogi kecepatan tetap seperti fungsi linier biasa.
Tak akan bisa mengejar, apalagi melampaui daerah-daerah tingkat dua di Indonesia, seperti kabupaten Kutai Kartanegara, Banyuwangi,Kota Surabaya,dst.
Kita perlu Bupati dan Wakil Bupati Kotim yang visioner untuk memimpin Kotim lima tahun ke depan.Melalui pendidikan yang terjangkau, bermutu, dan berkeadilan, jurang yang menganga antara masyarakat miskin dan kaya, dapat diatasi.
Masyarakat Kotim yang kurang beruntung dan masih hidup di bawah garis kemiskinan itu adalah bagian dari penduduk Kotim juga, yang harus diangkat taraf hidupnya menjadi layak dan sejahtera,ini sebenarnya bagian esensi dari Pilkada Kotim 23 September 2020 mendatang.
Jangan pasca Pilkada Kotim 2020, setelah Bupati Kotim terpilih dilantik, hanya berkomitmen pada sekelompok masyarakat Kotim tertentu (para elit,tim sukses,kaum kerabat saja) yang menikmati fasilitas pendidikan bermutu dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Kotim tercinta ini.Jangan sampai ada, masyarakat Kotim yang sejak dia lahir hingga meninggal dunia dalam keadaan miskin!!! ( Ruslan AG).