Jakarta, Koranpelita.com
Kalangan pelaku logistik menyambut baik rencana pemerintah membentuk holding di bidang pelabuhan, sepanjang hal itu bisa meningkatkan pelayanan dan mengutamakan kebijakan yang pro pasar.
Keberadaan holding harus mampu memacu kualitas pelayanan kepelabuhanan menjadi lebih murah dan efisien.
“Sekarang yang terpenting adalah bagaimana pelayanan meningkat, sehingga masyarakat atau pengguna jasa merasakan biaya pelayanan yang lebih efisien dari sisi waktu dan biaya. Peningkatan kualitas jangan hanya terfokus di pelabuhan utama seperti Tanjung Priok saja, tapi juga harus diterapkan di semua pelabuhan di Indonesia,” ujar Wakil Ketua Umum Bidang Logistik dan Pergudangan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jaya, Harry Sutanto
Dia menegaskan, pembentukan holding ini pada dasarnya merupakan langkah baik karena dapat mendukung pengembangan bisnis model industri pelabuhan. Keberadaan holding diharapkan dapat mengintegrasikan bisnis pelabuhan secara nasional, dengan penerapan standarisasi sistem operasional, infrastruktur hingga kualitas SDM.
Mengenai siapa yang layak menjadi induk dari holding tersebut, Harry mengatakan hal itu harus dilihat dari kinerja dan prestasi yang ada selama ini. Jangan diukur dari seberapa banyak pelabuhan yang dikelola, tapi lihat dari kinerja dan pengembangan yang sudah mereka lakukan selama ini.
“Orang-orang yang ditempatkan di holding juga harus punya rekam jejak yang bagus,” jelas Harry.
Saat ini, bisnis kepelabuhanan di Indonesia terbagi dalam empat wilayah di bawah pengelolaan 4 BUMN kepelabuhanan, yakni Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III dan Pelindo IV. Pelindo I mengelola 16 cabang pelabuhan di empat provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Propinsi Kepulauan Riau. Sementara Pelindo II atau IPC mengoperasikan 12 pelabuhan yang terletak di 10 provinsi Indonesia, yang berkantor pusat di Tanjung Priok, Jakarta. Pelindo III mengelola 43 pelabuhan di 7 provinsi Indonesia. Sedangkan Pelindo IV mengelola 27 pelabuhan di wilayah timur Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir telah membentuk tim percepatan peningkatan sinergi dan integrasi BUMN dalam layanan pelabuhan. Erick menunjuk Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya sebagai Ketua Tim Kerja Sinergi dan Integrasi BUMN Pelabuhan, guna melakukan kajian lebih lanjut terkait pembentukan holding, yang ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. (nie)