Kerajaan Agung Sejagat Hanya Halusinasi Tinggi

Purworejo, Koranpelita.com

Kerajaan Agung Sejagat yang berdiri di Pogung, Juru Tengah, Bayan, Purworejo dilakukan orang-orang berhalusinasi tinggi. Ada kecenderungan penipuan dan kultur, akibat permasalahan sosial akut.

Bupati Purworejo, Kapolres dan Kadis Dukcapil Kasinu menggelar rapat di Purworejo, Selasa 14 Januari 2020.

Kerajaan Agung Sejagat viral di media sosial, melalui grup WA ada penjelasan  Kasinu Kadis Dukcapil beliau baru saja selesai rapat dengan Bupati Purworejo, Kapolres, dan pejabat disana membahas isu yang lagi viral yaitu adanya kerajaan di Desa Pogung.

“Persis dugaanku bahwa mereka hanyalah orang-orang yang berhalusinasi tinggi. Masyarakat yang dicuci otaknya untuk pingin punya jabatan dengan gaji tinggi, yang menarik adalah bahwa berita yang viral itu otaknya bukan orang Purworejo,” terangnya.

Totok Susanto Hadiningrat bukan orang Purworejo, melainkan orang Sleman Jogja yang sebelumnya pernah membuat kegiatan serupa di Jogja tapi tidak laku maka dia ingin membawa pengikutnya pindah markas ke Desa Pogung, untuk diketahui disitu justru penduduk Desa Pogung sendiri sebenarnya tidak tahu karena hanya empat orang warga Pogung yang jadi anggota.

Dalam kasus ini yang dominan adalah unsur penipuan. Kaarena untuk menjadi anggota kerajaan itu mereka semua harus bayar sesuai jabatan yang diinginkan.

Paling sedikit mereka bayar Rp2,5 juta per orang ada yang lebih yaitu untuk beli seragam dan segala macam atribut itu, dan yang penting juga untuk kita ketahui bahwa anggota kerajaan Pogung itu ternyata orang-orang dari seluruh Indonesia.

Ada yang dari Pekan Baru juga Lampung, masyarakat Purworejo sendiri hanya sekitar 30 orang atau tidak sampai 10 persen.

Dan sudah dipastikan bahwa mulai sore ini TKP di Desa Pogung, Juru Tengah itu sudah dipasang police line.tidak ada warga yang boleh masuk lokasi tersebut. dan ternyata hari ini si raja Totok Susanto  melarikan diri entah kemana..
Kasus ini tidak bedanya dengan kasus lain yang intinya penipuan dan korbanya orang-orang kurang beriman yang mudah dibodohi atau halusinasi akut dan masal. (djo)

 

 

About redaksi

Check Also

Pentingnya Jaga Netralitas Pilkada, Pemkot Semarang dan Bawaslu Gelar Apel Akbar

Semarang,KORANPELITA– Memastikan kesiapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Pemerintah Kota Semarang bersama Badan Pengawas Pemilu …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca