Sampit,Koranpelita.com.
Diskusi Aspirasi Pemuda kegiatan yang digelar DPD KNPI Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim) Provinsi Kalteng, menjelang Pilkada setempat 23 September 2020,menurut Muhammad Arsyad salahsatu bacalbup yang diundang sebagai nara sumber dalam diskusi tersebut menegaskan, membahas memaknai keberagaman agama, suku dan SARA merupakan hal yang sudah final dan tak perlu dipertentangkan, meskipun dalam diskusi ini mengusung tema tersebut.
Tersebab, lebih baik kita bicara tentang program bagaimana sektor yang skala prioritas bisa membawa rakyat pada kesejahteraan .
Karenanya, sektor perekonomian harus menjadi penekanan untuk membangun daerah dan mensejahterakan rakyatnya.
Belajar dari konflik etnis yang pernah terjadi di Kotim tahun 2001 lalu, sejatinya persoalan keadilan bagi masyarakat menjadi perhatian serius semua pihak.
Misalkan,bagaimana sebuah perkebunan sawit di Kotim yang memiliki sekitar 15 ribu hektar lahan perkebunan sawit peduli dan memberdayakan masyarakat sekitar supaya kesejahteraan hidupnya menjadi lebih baik.
Jangan hanya masyarakat setempat yang notabebe masyarakat lokal hanya jadi penonton atas masuknya investasi perkebunan sawit di daerah ini.Disini peran pemerintah daerah sangat dibutuhkan memperjuangkan kepentingan rakyat.
Kepala daerah juga harus visioner,seraya ia menunjuk proyek pembangunan pasar di depan kantor DPD KNPI Kotim yang sudah selesai dibangun tapi tidak fungsional.Ini monumen yang menunjukkan kegagalan pembangunan.
Ia juga menekankan tidak terjebak pada simbol, misalkan daerah ini mengklaim diri sebagai daerah dengan seribu kubah tetapi narkoba dan pabrik miras terbesar di Kalteng ada disini.Yang penting menurutnya, benahi SDM dengan membangun manusianya dengan peduli pada sektor pendidikan .
Diskusi aspirasi pemuda yang digelar DPD KNPI Kotim Minggu ( 12/1) di Sampit juga menghadirkan bacalbup Yoyo Sugeng Triyogo dari jalur independent dan Akhmad Sarwo Oboy dari kalangan birokrat yang mendaftar di jalur parpol.Selain sebagai key not speaker Amrullah Hadi mantan wakil Bupati Kotim yang juga mantan Kemenag setempat. ( Ruslan AG).