Semarang, Koranpelita.com
Sejumlah tanggul sungai di Jawa Tengah jebol akibat hujan deras beberapa hari terakhir. Akibatnya, sejumlah daerah mengalami musibah banjir.
Terbaru, tanggul Sungai Tuntang yang melintas di daerah Guntur Kabupaten Demak jebol pada Kamis (9/1). Beberapa daerah di sekitar sungai kebanjiran dan 1.600 warga terpaksa menungsi.
Tanggul jebol juga terjadi di Kabupaten Pati, tepatnya di Kecamatan Dukuhseti pada Jumat (10/1). Akibatnya, beberapa desa mengalami musibah banjir.
Kapala BPBD Jateng, Sudaryanto saat dikonfirmasi mengatakan, sebanyak 1600 warga Demak terpaksa mengungsi akibat banjir yang terjadi pada Kamis (9/1). Sementara di Pati, banjir hanya berlangsung sebentar dan saat ini air sudah mulai surut.
“Tindakan kami, selain segera melakukan evakuasi terhadap masyarakat khususnya di Demak, kami juga langsung berupaya menutup tanggul-tanggul yang jebol. Bersama TNI/Polru, relawan dan masyarakat bahu juga langsung gotong royong menutup tanggul-tanggul yang jebol itu dengan karung plastik berisi pasir. Mudah-mudahan hari ini selesai agar banjir tidak semakin parah,” kata dia.
Pembuatan tanggul sementara lanjut Sudaryanto dilakukan sebagai tindakan darurat bencana. Nantinya, perbaikan tanggul secara permanen tetap akan dilakukan sambil menunggu ketersediaan anggaran.
“Sambil menunggu anggaran perbaikan tanggul permanen, tanggul-tanggul sementara itu diharapkan mampu menahan limpasan air dari sungai,” tambahnya.
Hingga saat ini lanjut Sudaryanto, beberapa wilayah yang terkena musibah banjir di Jateng sudah mulai surut. Di Brebes dan Grobogan misalnya, banjir yang melanda beberapa waktu lalu sudah mulai surut dan warga mulai kembali beraktifitas.
Meski begitu, pihaknya meminta masyarakat tetap waspada. Prakiraan cuaca BMKG menyebutkan, cuaca ekstrem masih akan melanda beberapa wilayah Jateng.
“Sesuai prakiraan cuaca BMKG, hari ini hujan deras akan mengguyur bagian tengah Jateng, diantaranya di Banyumas, Temanggung dan sekitarnya. Kita berdoa semoga tidak terjadi bencana,” pintanya.(sup)