Musi Rawas, Koranpelita.com
Dengan Anggaran Rp4,7 miliar lapangan bola kaki dipersoalkan. Meski sudah habis waktu pengerjaan, tetapi mereka masih menjalankan kegiatan pekerjaannya.
Hal itu berarti pekerjaan dilaksakam dengan tidak Tepat perencanaan. Jelas tidak bisa baik hasilnya, dari tahapan kerja yang dilaksanakan menggunakan dua Anggaran APBD dan CSR perusahaan suwasta.
Effendi Ketua LSM Pucuk, Jum’at (3/1/2020) menjelaskan, seandainya CSR tidak keluar apa harus dibebeankan ke APBD Lagi, kemudian dari informasi yang didapatkan proyek ini sepert sudah diatur.
Ada dugaan oknum yang ditunjuk panitia tender sebagai PPK diharapkan Pemerintah Daerah dalam memberikan Informasi ke masyarakat secara Jelas dengan ada statement kita,maka kami akan bukan ruang antara legislatif dan eksekutif tentang pelaksanaan proyek Stadion Skala Internasional tersebut Ungkap Effendi MD koordinator LSM Pucuk. “Kita harapkan peran pengawasan dari pihak legislator baru selanjutnya kita akan berikan masukan secara detail,” terangnya.
Kepala Dispora Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan Dien Candra menjelaskan rumput tersebut diambil dari Pulau Jawa kualtas bagus cepat kering bila hujan. Kita pesan langsung dari Boyolali.
Menurut Ary pegawai yang merawat rumput tersebut mengatakan, “Benar pak saya didatangkan langsung dari Boyolali ditugaskan merawat rumput ini Selama enam bulan dan kami pasang tali agar rumput liar bisa kelihatan. Kemudian pemupukam kami masih lakukan secara manual belum ada alat,” ujarnya (Mahmud Salim)