Semarang, Koranpelita.com
Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sudah menjadi prioritas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo selama enam tahun terakhir.
Hal itu menjadi perhatian dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, sehingga memilih Jawa Tengah menjadi tempat Peringatan Hari Ibu ke-91 tingkat nasional.
“Kenapa peringatan Hari Ibu ke-91 di Jawa Tengah, karena kita punya gubernur yang luar biasa dalam keterpihakan terhadap perempuan dan anak,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, saat pembukaan Karya Perempuan se-Indonesia dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-91 di Kotalama, Semarang, (21/12/2019).
Menurutnya, peringatan Hari Ibu menjadi momentum bagaimana perempuan di seluruh tanah air bisa berdaya. Sesuai dengan tema yang diangkat yakni “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”. Harapannya bagi perempuan yang sudah berdaya bisa memberikan dampak dan motivasi untuk memberdayakan perempuan-perempuan lain di sekitarnya.
“Hari ibu ini momentum memotivasi semangat perempuan di Indonesia dan bisa menginspirasi perempuan lain. Perempuan seluruh Indonesia berhak punya mimpi dan mewujudkan impiannya,” katanya.
Hari Ibu sendiri, lanjut nya, pada dasarnya mengacu pada kongres perempuan pertama. Namun sekarang ini ada pergeseran makna terkait peringatan Hari Ibu yang mengerucut pada sosok Ibu. Terkait hal itu, Kementerian PPA sudah menyikapinya dengan melakukan sosialisasi.
“Itu sering dipertanyakan karena persepsi bergeser. Untuk itu sudah kami sikapi dengan banyak melakukan sosialisasi bahwa hari ibu ini, ditujukan kepada seluruh perempuan di Indonesia,” jelasnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap mendukung semua program terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Selama ini provinsi Jawa Tengah sudah memprioritaskan perempuan, anak, dan disabilitas dalam upaya pembangunan dan pengembangan daerah. Termasuk dalam pengambilan keputusan.
“Setiap Musrenbang di Jateng, kelompok perempuan dan anak serta disabilitas saya dahulukan. Inilah tindakan afirmasi dalam pengambilan keputusan,” jelasnya.(sup)