Jakarta,Koranpelita.com
Divisi Humas Polri kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Strategi Humas Polri dalam Mengelola Media Guna Meningkatkan Kepercayaan Publik untuk Menjaga Stabilitas Keamanan Negara menuju Indonesia Maju,” bertempat di Ballroom Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Senin (09/12/2019.
Hadir dalam acara tersebut diantaranya Sekretaris Jenderal Kominfo, Rosarita Niken Widiastuti, Direktur Komunikasi Indonesia Indikator Rustika Berkembang, Komisioner Kompolnas, Irjen (Purn) Bekto Suprapto, Karo PID Divisi Humas Polri Brigjen Syahardiantono dan para pejabat utama Divisi Humas Polri.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan bahwa fungsi Humas Polri kini tak lagi sekedar juru bicara. Dirinya meyakini Humas Polri akan menjadi penentu di era digital ini untuk mengelola media dalam menjaga pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Humas Polri akan jadi fungsi utama seperti yang disampaikan pak Kapolri. Pak Kapolri ingin manajemen media lebih dimasifkan. Pendekatan dengan media mainstream, dengan masyarakat itu penting untuk menjaga Kamtibmas,” kata Irjen Iqbal.
Ia juga menjelaskan, humas Polri juga harus mampu untuk mengelola isu-isu di media sosial. Sebab, publik membutuhkan informasi yang pasti karena media sosial tak jarang muncul isu yang tak terverifikasi atau hoax.
Sementara Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono menambahkan, era digital 4.0 ini memang mengharuskan Polri turut berkembang, salah satunya melalui fungsi Humas Polri. Jika nantinya menjadi Badan Humas. Polri akan memasifkan pendekatan dengan media dan masyarakat.
“Dengan membesarnya humas itu intinya akan mendekatkan Polisi kepada masyarakat kepada teman-teman media agar bisa memudahkan kepolisian memberikan pesan itu sampai ke masyarakat dengan baik, jadi sampai jadi nanti tidak ada istilahnya berita-berita yang hoax dan sebagainya,” terangnya.(Iv)