Semarang, Koranpelita.com
Kepolisian Republik Indonesia melakukan penyegaran dengan merotasi jabatan Gubernur Akpol dari Irjen Ahmad Juri ke Irjen Fiandar. Gubernur Akpol yang baru ini langsung diberikan tugas khusus Kalemdiklat Polri.
Komjen Arief Sulistyanto mengatakan, tugas Lemdiklat Polri sangat menentukan masa depan Polri karena Lembaga pendidikan Polri, merupakan satu institusi yang bertanggung jawab sebagai pusat pembangunan budaya profesionalitas Polri baik pada tataran teknis profesi (hard competency), penanaman etika dan moralitas (soft competency) dan kaderisasi leadership Polri.
“Ketiga aspek tersebut mutlak diperlukan untuk menjaga eksistensi Polri dalam peranannya sebagai pemelihara Kamtibmas, penegakan hukum dan pelayanan masyarakat,” ujarnya seusai serah terima Jabatan di Lapangan Bhayangkara Akpol Semarang, Senin (25/11/2019).
Menurut Komjen Arief menegaskan, bahwa Akpol harus mengubah paradigma lama dalam pendidikan dan latihan Polri, yaitu paradigma formalistik yang hanya mengejar aspek formal administrative, berdasarkan rutinitas/kebiasaan, hanya mengejar status dan bersifat artifisial yang terbukti telah menyebabkan degradasi nilai dan kualitas profesionalitas Polri.
Proses pendidikan yang buruk telah menumbuhsuburkan tradisi-tradisi perilaku negatif, yang mengkooptasi kultur ideal lembaga pendidikan. Hal ini menimbulkan deviasi yang cukup jauh dari misi mulianya dalam menghasilkan peserta didik yang unggul dan kompetitif.
“Di dalam lembaga pendidikan, untuk menghasilkan SDM yang unggul maka kita harus menerapkan paradigma yang juga berorientasi pada proses atau process oriented. Konten atau muatan materi dan nilai-nilai profesionalitas dan etika harus diinternalisasikan secara efektif dan intensif agar bisa dipahami dan dikuasai untuk dipraktikkan dengan terampil oleh peserta didik kelak dalam pelaksanaan tugasnya.”
Namun demikian, lanjut nya, sistem yang telah ada harus terus disempurnakan untuk mengikuti perkembangan masyarakat dan harus diterapkan secara konstituen.
” Jadi karena sebaik apapun sistem itu, kalau pelaksana sistem masih berupaya untuk menyimpang dan mengakalinya, maka sampai kapanpun tidak akan bisa mencapai hasil yang baik.” Tegas Arief.
Ditegaskan, gubernur Akpol Baru Irjen Fiandar, ditugaskan khusus untuk benar-benar menjalankan amanah dengan baik. Dia dengan latar belakang jabatan sebelumnya sebagai Karobindiklat Lemdiklat Polri, diharapkan mampu memberikan yang terbaik guna mendukung terwujudnya pembentukan calon-calon pemimpin/perwira Polri masa depan yang unggul, kompetitif dan berintegritas.
“Didiklah para taruna menjadi perwira yang profesional dan berintegritas, yang mampu memilih dan membedakan yang baik dengan yang buruk – yang benar dan yang salah serta yang haram dan yang halal. Mereka harus bisa menjadi pemimpin yang berani memutuskan dengan benar, baik dan halal, “paparnya.(sup)