Sampit, Koranpelita.com.
Pedagang kain dan sepatu serta jenis dagangan lainnya di lantai II Pusat Perbelanjaan Mentaya ( PPM) Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim) Provinsi Kalteng, mengeluhkan sepinya pembeli dan omzet penjualan mereka turun drastis.
Bahkan dilantai II PPM Sampit terlihat sejumlah kios yang tutup dan ada yang ditulis dijual , serta ada juga yang ingin disewakan.
Kondisi pedagang di pasar terbesar milik Pemkab Kotim ini juga disadari oleh Kabid Perdagangan di Disdagprin Kotim Muhammad Taher SE MM.
Menurutnya, hal itu dirasakan petugasnya saat melakukan tagihan retribusi bulanan pasar,ada yang belum bisa membayarnya dengan alasan jualannya sepi pembeli.
Muhammad Taher mengatakan,bukan faktor pasar dadakan yang jadi penyebabnya.Selain daya beli masyarakat sekarang lemah. Juga maraknya bisnis online.Jadi ini inovasi dan persaingan yang tak terhindarkan, karenanya di era digitalisasi ini untuk bisa bersaing kita tidak ada lagi istilah gaptek.
Hal tersebut disampaikan Muhammad Taher saat memberikan kata sambutan pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Aula Ruang Promosi PPM Sampit,Sabtu malam ( 16/11).( Ruslan AG).