Lembang, Koranpelita.com
Perwira lulusan Seskoau harus memiliki sikap dan cara bertindak yang penuh kebanggaan dan patriotisme. Namun tetap adaptif dan mampu berpikir out of the box dalam mencari solusi saat menghadapi hambatan dan tantangan apa pun bentuknya.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna saat bertindak selaku inspektur upacara Penutupan Pendidikan (Tupdik) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) angkatan ke-56 di Bangsal Srutasala Seskoau, Lembang, Bandung Barat, Selasa (12/11).
“Jadilah pemimpin yang visioner yang bisa berpikir demi kepentingan organisasi dan berpikir jauh ke depan. Bukan hanya untuk mencari keuntungan sesaat atau keuntungan pribadi belaka,” tegas Kasau.
Pendidikan Seskoau kali ini berhasil meluluskan 132 perwira siswa, yang terdiri dari 121 perwira menengah TNI AU, termasuk di dalamnya 6 Wanita Angkatan Udara, 2 pasis tamu TNI AD, 2 pasis TNI AL, serta 7 pasis mancanegara dari Arab Saudi, Pakistan, India, Malaysia, Korea Selatan, Singapura, dan Australia.
Lulusan terbaik peraih penghargaan Widyatama sekaligus sebagai penyusun kertas karya perorangan (Taskap) terbaik dan meraih penghargaan Sastratama diraih Mayor Pnb Made Yogi Indra Prabowo dan sebagai penyusun taskap mancanegara terbaik diraih Major Shawn Goh Wei Quan dari Singapura.
Pada bagian lain, Kasau berharap, perwira menengah TNI menjadi seorang perwira yang selalu berpikir kritis setiap menghadapi dinamika kedinasan dan penugasan yang dijalaninya sehingga mampu menganalisa, memahami, menarik kesimpulan, mengevaluasi semua permasalahan, dan situasi yang dihadapi untuk dapat melahirkan sebuah keputusan dan aksi yang tepat terhadap segala permasalahan.
Selain itu, seorang perwira juga harus visioner dan dapat menjadi inspirasi bagi orang di sekitarnya. Salah satunya dengan memotivasi bawahannya sehingga bawahan merasa menjadi bagian penting dari tugas mulia yang di jalankan sebagai prajurit.
Pada kesempatan yang sama, usai memimpin upacara tupdik Seskoau Angkatan ke-56, Kasau juga mengunjungi Depo Pemeliharaan (Depohar) 10 untuk meninjau perkembangan bengkel propeler pesawat TNI AU atau propeller repair shop (PRS) yang saat ini sedang disempurnakan dan Skadron Pendidikan (Skadik) 302 Wingdiktek untuk melihat kesiapan alat intruksi (Alin) dan alat penolong instruksi (Alongins) pesawat Hercules C-130 seperti flight controls system (FCS), air conditioning system (ACS), main landing gear system, nose landing gear steering system, dan multi function training system (MFTS). (ay)