Dr I Ketut Mardjana: Mengembangkan Toya Devasya dengan Gaya Kepemimpinan yang Berani Ambil Keputusan
Toya Devasya terletak di Bangli menjadi ikon kawasan wisata kelas dunia. Mengandalkan potensi alam yang indah menjadi daya tarik tersendiri bagi turis domestik dan internasional. Adalah DR I Ketut Mardjana sebagai pemimpin dan pemilik dibalik kesuksesan Toya Devasya Hot Spring & Wellness Resort yang menerima penghargaan Indonesia Most Leading Leader Award 2019.
“Sebagai pemimpin harus berani mengambil keputusan dan sebagai panutan. Dalam suatu organisasi, peran pemimpin sangat penting. Tidak saja pemimpin yang transformasional yang menghayati kewirausahaan, sosial, politik, budaya, dan mampu melakukan perubahan,” ujar pria yang ingin memajukan perekonomian desanya ini.
Tak heran, Mardjana menerima penghargaan Indonesia Most Leading Leadr Award 2019 dari Indonesia Achievement Center, pada kategori “The Most Inspiring Leader of Change and Executive Figure of the Year”. Pengharagaan itu diberikan untuk kepemimpinannya yang dinilai mampu melakukan perubahan signifikan yang serasi dengan akselerasi kemajuan perekonomian Indonesia.
I Ketut Mardjana bukanlah figur baru dalam dunia kepeminpinan. Pria asal Kitamani, Bali ini memiliki kepemimpinan di berbagai lembaga pemerintahan. Ia telah berkiprah selama lebih dari 27 tahun di Departemen Keuangan dan telah memimpin berbagai lembaga, termasuk sebagai Direktur Utama PT Pos Indonesia pada tahun 2009.
Beberapa penghargaan telah diterima sebelumnya, termasuk Asian Development Best Executive Award, ASEAN Social and Economic Corporation Golden Award, People of the Year, dan salah satu CEO BUMN terbaik.
Usai purnabaktinya di lembaga pemerintahan, dia memutuskan untuk fokus mengembangkan destinasi wisata miliknya, Toya Devasya Hot Spring& Wellness Resort yang telah ada sejak tahun 2002. Sejak sekitar tahun 20014, ia secara progresif melakukan perubahan dan menyelaraskan destinasi air panas itu dengan tren pariwisata digital saat ini. Toya Devasya pun cepat berkembang dan perubahannya sangat kreatif dan betul-betul mengikuti kondisi kekinian.
Perubahan dan perkembangan itu tentunya ada karena inovasi dan kreativitas Mardjana, dalam memimpin Toya Devasya, dia menjalankan prinsip entrepreneurship berupa inovatif dan kreatif, juga selalu mengikuti perkembangan atau tuntutan yang ada di antaranya dengan memperbarui infrastruktur, mengembangkan produk dan meningkatkan pelayanan yang muaranya memberikan kenyamanan kepada pengunjung. “Kita juga harus bisa memberikan ikon sehingga bisa memberi ciri yang mudah dikenang,” terangnya.
Penghargaan yang diterimanya ini akan dijadikan pemacu untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan. “Semoga atas berbagai penghargaan yang diperoleh terus memacu pemimpin dan karyawan/karyawati Toya Devasya untuk terus bekerja keras dan mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengunjung,” imbuhnya.
Siapa sangka pria kelahiran Batur, Kintamani, 18 Maret 1958 ini saat kecil melalui pahit getir kehidupan dan perjuangan. Lahir dalam lingkungan dari keluarga petani, membuat seorang I Ketut Mardjana terus bersemangat dan ingin bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Ia berjuang meraih kesuksesan hingga saat ini. Seorang siswa yang mendapatkan beasiswa dan menamatkan pendidikannya hingga jenjang S3 di Monash University, Australia.
Kegigihannya membuahkan hasil, hal tersebut terbukti dengan jabatan yang pernah diembannya, sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Umum PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Tbk, Direktur Eksekutif Keuangan PT CMNP Tbk, Direktur Informasi dan Pengembangan Peraturan BUMN di Kementerian Keuangan, Direktur Utama PT Pos Indonesia, dan menjadi komisaris di sejumlah perusahaan, antara lain Komisaris PT Jasa Sarana, Komisaris PT Semen Gresik, Tbk, Komisaris PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk, Komisaris PT Semen Tonasa (Persero), Komisaris PT Kapita Asia, hingga Komisaris PT Perkebunan Nusantara XI. (nie)