Jakarta, Koranpelita.com
Indonesia dan Vietnam menggelar Pameran Bersama Arsip mengenai Indonesia-Vietnam. Pameran berlangsung 8-22 November 2019. Pameran tersebut menampilkan foto-foto ketika Presiden Pertama RI Soekarno dan Bapak Bangsa Vietnam Ho Chi Minh saling bertukar kunjungan pada pada tahun 1959 lalu. Selain itu, ditampilkan pula arsip-arsip lain yang berkaitan dengan kerja sama kedua negara.
Pameran yang digelar di Gedung Arsip Nasional, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat itu dibuka oleh Menlu RI Retno Marsudi dan Wamenlu Vietnam Bui Thanh Son didampingi oleh Plt. Kepala ANRI, M. Taufik, Duta Arsip, Rieke Diah Pitaloka dan sejumlah tokoh-tokoh nasional.
Menlu Retno Marsudi menjelaskan bahwa pertukaran kunjungan antara kedua tokoh itu memiliki makna fundamental dan strategis. Sebab itulah yang mendasari persahabatan antara Indonesia-Vietnam yang berlangsung hingga saat ini.
“Persahabatan tak bisa dibangun dalam satu malam saja. Dalam konteks ini, persahabatan pendiri negara kita Bung Karno dan Presiden Vietnam Bapak Ho Chi Minh punya arti strategis,” tutur Menlu Retno Marsudi.
Sementara, Wamenlu Vietnam Bui Thanh Son mengapresiasi serta memberikan penghargaan yang tinggi atas kehangatan Indonesia terhadap Vietnam. Menurutnya, Indonesia selalu berada di sisi Vietnam dalam memperjuangkan kemerdekaannya sejak awal.
“Bung Karno memainkan peran penting dalam mempromosikan kemerdekaan di negara Asia dan Afrika, termasuk Vietnam, lain melalui semangat Konferensi Asia – Afrika 1955. Semangat konferensi itu yang mendorong Paman Ho dalam mendorong kemerdekaan Vietnam,” kata Bui Thanh Son.
Bung Karno dan Paman Ho merupakan dua figur pemimpin Asia yang dikenal gigih menentang kolonialisme dan imperialisme di negerinya. Kedekatan dua figur tersebut dapat disaksikan melalui pameran arsip yang diselenggarakan antara Arsip Nasional RI, Kedutaan Besar Vietnam di Indonesia dan komunitas Jasmerah. Pameran arsip tersebut terdiri dari berbagai media, antara lain kertas, foto, dan film.
Melalui pameran arsip ini, diharapkan dapat membuka wawasan pengetahuan dan pembelajaran mengenai persahabatan yang terjalin antara para pemimpin Indonesia dengan Vietnam serta pandangan yang sama dari para pemimpin tersebut terhadap kolonialisme dan imperialisme. (nie)