Jakarta, Koranpelita
Dalam mewujudkan kemampuan dan gelar kekuatan menuju Minimum Essential Force (MEF), TNI AL menyusun perencanaan pembangunan kekuatan untuk mencapai tingkat kekuatan tertentu (capability based planning) termasuk pentahapannya sesuai dengan program pembangunan Kekuatan Pokok Minimum yang telah dicanangkan Pemerintah.
Demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., saat memberikan ceramah pembekalan dihadapan Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) Angkatan ke-56 Tahun 2019, di Gedung Widya Mandala, Kampus Seskoau, Lembang, Bandung, Jawa Barat, Senin (4/11).
Pembekalan yang juga dihadiri Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Muhammad Ali, S.E., M.M., dan Komandan Seskoau Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi itu, diikuti 132 pasis Seskoau yang terdiri dari 2 pasis TNI AD, 2 pasis TNI AL, 121 pasis TNI AU, serta 7 pasis dari mancanegara yaitu Malaysia, Singapura, Australia, Pakistan, India, Arab Saudi, serta Korea Selatan dengan Ketua Senat Mayor PNB Made Indra Yogi.
Lebih lanjut, Kasal mengatakan bahwa upaya menuju postur MEF, pengelolaan alutsista TNI AL dilakukan dengan penghapusan, mempertahankan kemampuan, dan pengadaan.
Pembangunan MEF TNI AL tersebut juga diikuti dengan peningkatan SDM TNI AL, peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung operasionalisasi alutsista beserta pengawaknya, serta pengerahan unsur-unsur operasional yang lebih efektif. Hal ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran pertahanan sebaik mungkin.
Saat ini TNI AL tengah menyusun konsep pembangunan Postur Angkatan Laut sebagai kelanjutan dari MEF, yang dikenal dengan ORF (Operational Ready Force) ataupun Kekuatan Yang Siap Dioperasionalkan. Konsep ini mengkombinasikan kuantitas yang ada di MEF untuk memiliki kapabilitas sesuai kebutuhan kesiapan Operasi pada ORF.
Selanjutnya menurut Kasal, dalam mewujudkan visi dan misinya, seluruh prajurit TNI AL harus didorong untuk bersama-sama membangun karakter prajurit TNI dengan menekankan dan menumbuhkembangkan nilai-nilai kedisiplinan, kehormatan, kejujuran, dedikasi, loyalitas, profesionalisme dan keberanian.
”Untuk itu langkah-langkah yang menjadi prioritas adalah melaksanakan revitalisasi/modernisasi alutsista TNI AL secara bertahap dan berlanjut guna meningkatkan kemampuan daya tempur sesuai fungsi asasinya; melaksanakan relokasi dan meningkatkan status gelar kekuatan TNI di wilayah perbatasan, serta melaksanakan rematerialisasi,” ujar Kasal.
Ditambahkan oleh Kasal, bahwa dari sisi perbandingan kekuatan dengan beberapa negara tetangga, diharapkan kekuatan TNI Angkatan Laut pada tahun 2024 akan menjadi kekuatan yang handal dan disegani, serta dapat menyetarakan diri sebagai Angkatan Laut kelas dunia (World Class Navy) baik dilihat dari sisi kuantitas maupun kualitas.
Selain itu menurut Kasal, dengan konsep Trimatra terpadu yang apabila diterapkan dengan baik maka diharapkan kelemahan-kelemahan yang ada dapat dieliminir.
“Penggelaran kekuatan armada TNI Angkatan Laut meliputi kekuatan tempur pemukul (striking force), kekuatan tempur patroli (patrolling force) dan kekuatan tempur pendukung (supporting force) serta sistem senjata lainnya harus memiliki kemampuan daya tangkal dalam mengamankan wilayah maritim Indonesia”, tegas Laksamana TNI Siwi Sukma Adji.(ay)