Palu, Koranpelita.com
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana meninjau proyek penyediaan hunian tetap bagi korban gempa di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa, 29 Oktober 2019.
Sebelumnya, Presiden dan rombongan bertolak dari Kota Ambon dan mendarat di Kota Palu sekitar pukul 11.10 WITA.
Presiden Jokowi mengakui perkembangan proyek terhambat pembebasan lahan. Kepala Negara memastikan sudah ditangani Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil.
“Ya ini setelah lebih dari setahun memang _progress_-nya agak lambat karena masalah yang berkaitan dengan lahan, pembebasan lahan, terutama untuk relokasi hunian tetap.” kata Presiden di lokasi proyek hunian tetap Duyu di Kecamatan Tatanga.
Menurutnya, setelah masalah lahan selesai, hal berikutnya yang sedang dikerjakan adalah proses lelang. Setelah proyek hunian tetap Duyu ini selesai, proyek serupa di Kabupaten Sigi juga akan dilelangkan, sebelum masuk ke tahapan konstruksi.
Kepala Negara sendiri berharap proses konstruksi bisa segera dimulai di awal tahun. Pengerjaan konstruksi hunian tetap Duyu akan dilakukan secara pararel dengan proyek di Sigi pada Januari 2020.
Selain rekonstruksi rumah warga, pemerintah juga akan memperbaiki fasilitas-fasilitas publik seperti bandara dan pelabuhan. Menurut Kepala Negara, perbaikan akan segera dilakukan setelah proses lelang selesai karena anggaran untuk rehabilitasinya sudah siap.
“Tetapi juga ini butuh waktu. Ini masih dalam proses lelang dan segera dikerjakan sudah selesai,” ujarnya.
Adapun untuk perbaikan di sektor pertanian, Presiden mengatakan bahwa pemerintah akan memprioritaskan pengerjaan irigasi. Presiden menyebut irigasi untuk mengairi lahan pertanian seluas 1.700 hektare dari total kebutuhan 7.000 hektare akan dikerjakan tahun ini. (djo)