Cianjur, Koranpelita.com
Aksi protes santri dan fron pembela Islam (FPI) terhadap tambang dan pabrik pengolahan bahan tembaga PT. IMSS di Jalan Raya Cinangsi KM 12, Cikalongkulon Cianjur, Jawa Barat, diduga ditunggangi kepentingan bisnis yang berujung tambang pengolahan
bahan tembaga PT. IMSS ditutup oleh Pemkab Cianjur.
Kuasa hukum PT.IMSS, H. Apip Iskandar, SH, MH, mengemukakan kepada Koranpelita.com, semula kliennya bekerjasama dengan PT. SG, karena tidak ada kesepahaman terjadi pecah kongsi dan kliennya mendirikan pabrik pengolahan tambang bahan tembaga dengan nama perusahaan PT. IMSS dengan lokasi pengolahan berdekatan dengan PT SG.
“Masalah perizinan PT. IMSS memang benar sedang dalam proses, urusan ijin ada hanya ada kekurangan, yang pada saat ini sedang kami tempuh dan sedang dilengkaping. Tetapi jika soal pencemaran limbah sama saja limbab PT. SG pun mencemari lingkungan bahkan lebih parah,” ungkap Apip Iskandar.
Dia pun mempertanyakan kenapa kalau ada pencemaran/polusi pabrik yang bersebelahan PT.SG, tidak diutik-utik dan didemo, padahal produksinya sama dan sama-sama ada limbahnya mengakibatkan terjadinya pencemaran.
Menurutnya pula yang melakukan demo, 95 persen orang yang berjauhan dari lokasi pabrik, jelas-jelas yangg demo juga ditunggangi oleh FPI, sewaktu demo ke Pemkab Cianjur, bahkan yang memimpin ketuanya Habib Hud hadir danikut berorasi.
Adapun dugaan ditunggangi kepentingan bisnis PT.SG yang pecah kongsi dengan kliennya. Kata Apip Iskandar pihak pabrik PT. IMSS pernah diancam oleh pihak PT.SG katanya perusahaan Anda akan kami tutup akan ki buat menjadi bangkrut”.
“Kami memperjuangkan hak-gak orang kecil penduduk setempat, orang muslim hampir 70 orang yang bekerja untuk mempertahankan hidupnya,” ungkapnya.
Akibat dari penutupan pabrik tersenut, mereka kehilangan mata pencaharianya tidak bisa membiyayai anak sekolah/pesantren, bahkan ada yang mengkreridit sepeda motor mau diambil oleh lising karena menganggur, sehingga tidak bisa membayar.(Man Suparman).