Surabaya, Koranpelita
Direktur Pendidikan dan Latihan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan laut (Dirdiklat Kodiklatal) Laksma TNI Deny Septiana S.Ip., M.A.P mewakili Komandan Kodiklatal Laksda TNI Dedy Yulianto secara resmi menutup latihan Operasi Penanggulangan Bencana (Latopsgulben) TA 2019 yang dilaksanakan di gedung JOPR Pusat Latihan Elektronika dan Kendali Senjata (Puslatlekdalsen) Kesatrian Bumimoro Kodiklatal Surabaya.
Latihan yang telah berlangsung selama lima hari tersebut diikuti 238 orang terdiri dari penyelenggara, pelaku, tim penasehat, evaluasi, penilai, peninjau, Litbang dan pendukung. Adapun para pelaku tersebut berasal dari Koarmada II, Lantamal V, Pasmar 2, Satlinlamil Surabaya, Puspenerbal dan Rumkital dr Ramelan Surabaya.
Komandan Kodiklatal Laksda TNI Dedy Yulianto dalam amanat yang dibacakan Dirdiklat Kodiklatal Laksma TNIDeny Septiana S.Ip., M.A.P menyampaikan selaku direktur latihan dirinya menilai bahwa latihan operasi gabungan bencana Tahun Anggaran 2019 yang berlangsung selama lima hari terlaksana sesuai sasaran latihan yang diharapkan yaitu menguasai proses pengambilan keputusan militer pada perencanaan operasi di satuan tingkat Satgas pada tahap perencanaan operasi penanggulangan bencana.
Selain itu menguasai dan mahir dalam pembuatan produk komandan dan staf Satgas pada tahap perencanaan operasi penanggulangan bencana serta tercapainya kerjasama dan keterpaduan antar Satgas dalam menerapkan strategi taktik dan teknik pada tahap perencanaan operasi penanggulangan bencana.
Menurutnya keberhasilan-keberhasilan ini hendaknya dapat dijadikan motivasi untuk berlatih lebih giat lagi karena pada hakikatnya Latihan merupakan kebutuhan utama dari organisasi dalam menyelesaikan tugas.
Oleh karena itu penyelenggaraan latihan yang akan datang hendaknya direncanakan lebih baik lagi dan dilaksanakan secara bertingkat dan berlanjut.
Dengan berakhirnya latihan ini diharapkan para pelaku memiliki tingkat kesiapsiagaan dan profesionalisme yang tinggi dalam pelaksanaan operasi penanggulangan bencana karena situasi bencana yang sewaktu-waktu terjadi memerlukan tindakan penanganan yang lebih cepat dan tepat untuk mengurangi kerugian dan risiko yang lebih buruk serta memberikan perlindungan dan bantuan yang optimal kepada masyarakat.(ay)