Jakarta, Koranpelita
Acara Festival Betawi di Kampung Pejuangan, Kebon Jeruk yang rencananya akan digelar pada bulan November terancam gagal. Hal ini dikarenakan pihak Ketua RW 10, Kelurahan Kebon tidak memberikan respon positif (izin) terhadap kegiatan yang menampilkan kebudayaan Betawi tersebut.
Selain Ketua RW 10, juga terdapat tiga RT di wilayah Rw 10 yang juga tidak memberikan respon postif terhadap festival Betawi tersebut.
Seperti diketahui, wilayah kampung Pejuangan, Kebon Jeruk terdapat dua kepengurusan RW yakni RW 10 dan RW 07. Namun dari RW 07 dan Ketua RT dijajarannya menyambut positif kegiatan festival Betawi seperti halnya yang dilakukan disejumlah wilayah di DKI Jakarta, dan merupakan program dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ketua RT 10 Muhammad Sanusi dan Ketua RT 12 Syamsuddin menyayangkan sikap Ketua RW 10 yang tidak memberikan respon positif, dan bahkan izin dalam penyelenggaraan festival Betawi.
“Ini kegiatan positif, bukan kegiatan maksiat. Kita ingin mengangkat kebudayaan Betawi. Tapi sayangnya untuk mendapatkan izin kewilayahan saja seakan di tik tok,” kata Ketua RT 10 ketika ditemuai usai menggelar audiensi dengan Ketua RW 10, di Sekretariat RW 10, kampung Pejuangan, Senin (21/10) malam.
Pihaknya juga menyayangkan sikap sejumlah RT yang tidak setuju dilaksanakannya Festival Betawi.
Sanusi mengungkapkan bahwa nantinya kegiatan Festival Betawi akan menampilkan kesenian pencak silat Betawi, Marawis, dan lenong betawi, serta UKM. (ay)