Banten, Koranpelita.com
Dalam perhelatan Asian Games, beberapa waktu lalu, olah raga bela diri pencak silat makin berbenah di persada Nusantara ini.
Apalagi, Presiden Jokowi juga memberikan apresiasi khusus karena seni bela diri ini menjadi pelajaran muatan lokal di wilayah Serang, Banten.
Kini, berbagai perguruan silat di provinsi ini berbenah walaupun tidak mendapatkan bantuan sarana prasarana dari pemerintah daerah.
Misalnya, Perguruan Kera Putih yang terkemas dalam Paguyuban Warga Silat Cimande( WSC) di Desa Cibuah Warung Gunung, Lebak, Banten.
Ratusan anggota perguruan yg sudah belasan tahun berdiri, kemarin berbenah dan mendirikan bangunan untuk padepokan ini.
“Antusias anggota serius dan pak Sayuti rela meminjamkan lahan seluas 200 meter sebagai padepokan dan base camp seni bela diri ini, ” kata Ketua Paguyuban WSC, Agus Sapta Nugraha, kemarin.
Pembenahan, kata Agus, diawali dengan pembentukan pengurus baru dan pemberian arahan kepada ratusan anggota. Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan base camp padepokan.
“Warga mendukung pembenahan dan rela menyumbangkan matrial seperti kayu, pasir, genting dan lainnya. puluhan anggota yg mengerjakan pisik tanpa dibayar,” jelas Agus.
Bela diri aliran kera putih, lanjutnya, tidak hanya belajar silat tetapi dilengkapi dengan pembelajaran ilmu kanuragan.’ kita belajar pisik dan non pisik. Anggota yg sudah latihan mulai dari anak siswa SD hingga SMU serta sebagian lagi, Karang Taruna,” tambah Agus.
Silat Kaserangan yg digelorakan Bupati Serang Ratu Tatu Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mendukung upaya pemerintah agar pencak silat bisa ditetapkan menjadi warisan dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO)
Dijelaskan yang didampingi sejumlah amggotanya, menegaskan pencak silat adalah seni budaya Bangsa Indonesia,
“Jurus silat itu kan bermacam-macam di Banten.. Maka untuk memperkuat persatuan dan silaturahmi antar pendekar, paguron, dan aliran silat, kita kembangkan berbagai jurus silat di sini,” ujarnya.(oto)