www.koranpelita.com Jernih, Mencintai Indonesia
Related Articles
Denpasar, Koranpelita.com
Setelah sehari duduk memimpin, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Denpasar, Luhur Istighfar SH MHum langsung melakukan koordinasi dan komitmen untuk membuat kesepakatan kerja sekaligus meneruskan program kerja Kejari sebelumnya.
Salahsatunya yaitu, memperkuat implementasi program Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dilingkungannya, dan memperbaiki yang belum terlaksana
“Saya akan melanjutkan program kerja pimpinan sebelumnya dan akan memperbaiki yang belum sempat terlaksana,” ujarnya kepada Koranpelita.com di kantornya di Denpasar, Selasa (16/10/2019).
Mantan Asisten Pembinaan (Asbin) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Selatan (Kalsel) yang baru dilantik pada hari Senin (14/10/2019) tadi menuturkan, sebagai pimpinan di kejaksaan negeri Kelas I Denpasar Provinsi Bali, tentunya memiliki tugas dan tanggung-jawab yang lebih komprehensif serta padat karena membawahi 60 pegawai termasuk 37 jaksa.
Sebagai pemegang teritorial hukum, lanjut jaksa utama pratama yang juga mampu menuntaskan beban tugas kesiapan program WBK di lingkup Kejati Kalsel belum lama tadi, mengaku ditempat yang baru, harus mengawasi semua bidang seperti pembinaan pegawai, intelijen, pidana umum, pidana khusus, perdata dan tata usaha negara.
Disinggung paling banyak perkara yang ditangani Kejari Denpasar selama ini, Luhur menyatakan masih didominasi perkara pidana umum, ratarata perbulan 100 kasus dan 70 persen kasus narkoba diiringi kasus lainnya seperti pencurian, perkelahian.
Dengan duduk mengantikan Kejari sebelumnya, Jehexkiel Devy Sudarso SH CN, diapun berupaya dan berharap kedepan penanganan hukum di pulau dewata ini dapat berjalan lebih baik lagi.
” Saya akan berupaya lebih baik lagi, dan berharap penanganan hukum di Denpasar juha dapat lebih baik pula,” pungkasnya.(Ipik)
