Semarang, Koranpelita.com
Bank Jateng Cabang Jakarta mengalami kredit macet senilai Rp 1Triliun, akibat pengawasan yang kurang ketat dan dinilai lemah dari pimpinan Bank BUMD millik Pemprov Jateng ini.
Kredit Macet Bank milik pemerintah daerah itu, diketahui setelah Komisi C DPRD Jateng menemukan adanya kredit macet di Bank Jateng Cabang DKI Jakarta nilai cukup fantastik mencapai sekitar Rp 1 trilliun.
Anggota Komisi C DPRD Jateng Riyono mengatakan, terjadinya kredit macet sebesar itu, karena proses pengawasan yang sangat lemah dari pimpinan bank milik pemerintah daerah.
“Permasalahan kredit macet ini sebenarnya sudah terjadi sejak 2018, tetapi tidak ada penanganan manajemen yang serius, sehingga terkesan tidak mendapat perhatian secara baik,” ujar Riyono di Semarang, Senin (7/10/2019).
Menurutnya, hasil temuan kredit macet di Bank Jateng Cabang DKI Jakarta sekitar Rp 1 trilliun itu, pada saat Komisi C DPRD Jateng melakukan evaluasi kinerja Bank tersebut Jumat (4/10/2019).
Menurut nya, ada faktor penyebab yang paling dominan terjadi kredit macet, karena tidak kompatibelnya analisis kredit dalam membaca atau nemprediksi usaha yang sedang menjadi trend.
“Hal ini berdasarkan keterangan dari para debitur Bank Jateng Cabang DKI Jakarta, yang nenyatakan usahanya mengalami penurunan omzet” katanya.
Namun demikian, lanjut Riyono, selain harus mengatasi kedit macet yang cukup besar, pimpinan Bank Jateng Cabang Jakarta juga harus menyelesaikan kinerja yang mengalami minus senilai Rp 390 miliar pada tahun ini. “Benar-benar adanya kinerja yang sangat nenprihatinkan,” ujar politikus dari Fraksi PKS ini.
Dia menambahkan, untuk mengatasi permasalahan di Bank Jateng Cabang DKI Jakarta itu, pimpinan Bank Jateng Pusat di Semarang sudah membentangkan Tim khusus seperti Pasukan khas, namun hingga akhir 2018 tidak mampu mengembalikan kerugian uang tersebut. (sup)
www.koranpelita.com Jernih, Mencintai Indonesia