Banjarmasin, Koranpelita.com
Sebelum rencana kunjungan Komisi III DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) ke lokasi proyek pembangunan pengembangan Bandara Syamsudin Noor, di Banjarbaru dilaksanakan.
Komisi membidangi infrastruktur, pembangunan dan ESDM ini, Jumat (4/10/2019) tadi lebih dulu mengundang sejumlah pemangku kepentingan seperti PT Angkasa Pura, Dinas Perhubungan dan Dinas ESDM untuk audiensi.
Langkah tersebut ditempuh guna meminta keterangan sejauhmana progres dan perkembangan pelaksanaan perluasan terminalnya.
Mengingat jadwal untuk ‘running’ bandara ditarget pada bulan Nopember bulan depan.
” Keterangan ini yang kita butuhkan, mengingat untuk running pada Bulan Nopember,” ujar Ketua Komisi III DPRD Kalsel, H Sahrujani, kepada wartawan usai, pertemuan di ruang Komisi III Lantai IV gedung dewan di Banjarmasin, saat itu.
Karena adanya target running atau beroperasinya fasilitas bandara baru pada bulan Nopember itu, maka Komisi III ingin memastikan kesiapannya, dengan melihat langsung kelapangan nantinya.
Dia juga mengaku jika pihak bandara nantinya siap menfasilitasi rombongan wakil rakyat untuk visit kelokasi pembangunan yang sedang berjalan.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan pihak bandara, lanjut politisi Partai Golkar ini, progres pengerjaan sudah 90 persen, dan hanya tersisa finishing seperti panel-panel serta pekerjaan bersifat non konstruksi.
Begitu pula menyangkut akses jalan menuju terminal baru itu, juga sudah di peroleh keterangan yang disampaikan kepala dinas perhubungan provinsi, Rusdiansyah, yang menyatakan sudah terdapat akses jalan alternatif.
” Kalo berdasarkan keterangan pihak angkasa pura tadi ini sudah sesuai target,” Jawab H Sahrujani saat ditanya wartawan.
GM Bandara Syamsuddin Noor,
Indah Preastutty, membenarkan, jika target penyelesaian fisik terminal pada Oktober 2019 nanti sekaligus soft operasional, karena lazimnya peralatan yang ada harus di running lebih dahulu.
” Saat ini terminal sebentar lagi selesai. Kemudian dalam, seperti rambu dan lainnya dengan progres 89 persen,” kata dia.
Dengan pengembangan terminal yang sudah dilakukan lanjut Indah,
nantinya bakal mampu menfasilitasi jumlah penumpang hingga 7 juta/tahun. Sedang kapasitas bandara sekarang hanya untuk 1,3 juta penumpang. Padahal jumlah penumpang hingga kini sudah 3,8 juta.
” Jadi ini sudah kekecilan,” beber Indah Preastutty. (Ipik).