Sampit,Koranpelita.com.
Diskusi terbuka bertajuk “Sawit Dan Masa Depan Kotim” yang berlangsung Minggu malam ( 29/9) di cafe Breenzell 48 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim) Provinsi Kalteng,menarik hal yang dikupas sejumlah narasumber tak terkecuali juga yang diungkapkan peserta diskusi tersebut.
Seperti yang diungkapkan Edy Sabarudin pemilik lembaga pelatihan dan pendidikan LPP Quantum di Sampit, bahwa sektor perkebunan sawit di daerahnya lebih banyak menyerap tenaga kerja dari masyarakat setempat pada tingkat menengah ke bawah.
Mestinya, sarannya, juga ada yang selevel manajer, seraya ia mencontohkan lembaga yang dipimpinnya tidak sedikit menyediakan tenaga kerja yang berkompeten di bidang komputer yang banyak diserap perkebunan sawit.
Sedangkan peserta diskusi Irwan Subekti yang juga dikenal sebagai pelaku bisnis di Sampit lebih menekankan pada aspek filosopis dominannya keberadaan perkebunan sawit di Kotim. Intinya, bagaimana menciptakan keseimbangan ,dimana investor yang berusaha disini tidak hanya mengejar provit semata tetapi juga turutserta menciptakan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Untuk itu diperlukan peran pemerintah daerah mendorong ke arah sana yang lebih intens.
Sementara itu Iwan S dari praktisi perkebunan sawit mengatakan,melihat realitas yang ada dominannya perkebunan sawit di Kotim dengan segala dinamikanya.
Sebaiknya melakukan reorientasi sektor ini mengoptimalkan keberadaan sawit, untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dan kemajuan pembangunan daerah.
Sedangkan Muhammad Arsyad mantan pimpinan Harian Radar Sampit yang kini menjadi anggota DPRD Kotim dari Fraksi Golkar berpandangan, dominannya perkebunan sawit ibarat nasi sudah menjadi bubur. Sekarang,tinggal bagaimana tata kelola di sektor ini bisa lebih dioptimalkan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah.
Diskusi terbuka yang menghadirkan nara sumber Ikhlas salah seorang Kabid dari Dinas Pertanian Kotim yang mewakili pemerintah daerah, Rimbun ST ketua sementara DPRD Kotim, Suparman dari masyarakat adat, Untung TR ketua Harian Dewan Adat Dayak ( DAD ) Kotim, Rizky adiytha Duta Petani Indonesia, Dimas Direktur Eksekutif Walhi Kalteng dan ir.Pardamean Gultom anggota DPRD Kotim dari Fraksi Partai Nasdem yang lama berkiprah di perusahaan perkebunan sawit.
Dimana sejumlah peserta lain termasuk dari kalangan mahasiswa turut memberikan pandangan yang intinya bagaimana pemerintah dan investor perkebunan sawit mengoptimalkan perannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kotim dan meminimalisir ekses negatifnya. ( Ruslan AG).