Surabaya, Koranpelita
54 tahun silam, Indonesi miliki sejarah kelam yang tadak akan dilupakan, peristiwa itu dikenal dengan Gerakan 30 September, upaya kudeta yang gagal dari Partai Komunis Indonesia untuk merubah idiologi negara yang melahirkan 1 Oktober sebagai Hari kesaktian Pancasila.
Untuk itu Personel Pangkalan Tutama TNI AL V (Lantamal V) dengan khidmat menggelar upacara peringatan di Lapangan Yos Sudarso, Mako Lantamal V, Surabaya, Selasa (30/10).
Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Danlantamal V) Laksaman Pertama TNI Tedjo Sukmono, S.H.,CHRMP. memimpin langsung jalannya upacara peringatan yang dihadiri Wakil Komandan Lantamal V Kolonel Marinir CTO. Sinaga, Para Asisten Danlantamal V, Para Kepala Satuan Kerja, Perwira staf serta seluruh prajurit dan PNS dijajaran Mako Lantamal V lainnya.
Menurut Komandan Lantamal V usai upacara peringatan mengatakan, bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober ini, haruslah dijadikan sebagai upaya melestarikan, mengamalkan, mengembangkan dan mempromosikan Pancasila sebagai sumber nilai yang telah teruji dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pada insiden 1965 tersebut, PKI berusaha mengubah idiologi Pancasila menjadi ideologi komunis yang puncaknya melakukan upaya menculik dan membunuh para jenderal. Terdapat enam Jenderal Angkatan Darat dan 1 Kapten serta berberapa orang lainnya dibunuh dan mayatnya dibuang di sumur tua didaerah Lubang Buaya. Pemerintah kemudian menetapkan 30 September ini sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September (G30S) dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Tadi lanjut Danlantamal V, telah dibacakan ikrar Hari Kesaktian Pancasila, bahwa sejak diproklamasikan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kekurangwaspadaan Bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai Ideologi Negara.
Dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, Bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia; maka di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Untuk membangun bangsa dan negara yang kita cintai ini, dibutuhkan kerja keras bersama berlandaskan Pancasila. Pancasila adalah sumber nilai jati diri bangsa sekaligus fondasi negara kita. Sebagai falsafah negara, Pancasila menjadi acuan kita dalam mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera,” pungkas Tedjo –sapaan akrab Danlantamal V ini.(ay)