Cianjur, Koranpelita.com
Pembangan Jembatan Cibalagung yang menghubungkan Pasir Gede Raya – Tangkil, Cianjur, Jawa Barat, dengan biaya sebesar Rp. 5, 8 miliar, diprotes warga masyarakat, karena diduga batu yang digunakan untuk membangun jembatan hasil mulung (memungut) dari sungai di sekitar jembatan yang dibangun.
Proyek pembangunan jembatan yang dikerjakan CV Karya Utama, selain melanggar aturan dan dapat merusak lingkungan, diduga trik untuk mengeruk keuntungan terkat pemenangan lelang dengan penawaran terendah yang digulirkan Bagian Barang dan Jasa (Barjas) Setda Cianjur.
Banyak kalangan yang menduga, jangan-jangan ini salah satu trik terkait dengan pemenangan lelang dengan penawaran terendah, sehingga untuk dapat keuntungan diduga mencari celah dengan menggunakan batu yang ada di sekitar proyek secara gratis.
Disamping itu, dampak pemenangan peserta lelang dengan penawaran terendah, rekanan atau pemborong untuk memperoleh keuntungan agar tidak rugi berbuat yaitu berbuat nakal. Misalnya dengan menghilangkan beberapa item yang seharusnya dikerjakan, tidak dikerjakan.
Direktur CV Karya Utama, H. Danda, yang mengerjakan pembangunan Jembatan Cibalagung, ketika dikonfirmasi, membenarkan pihaknya menggunakan batu yang ada di sungai sekitar jembatan,”Ada batu besar yang menghalangi dekat basement jembatan.Batu tersebut dimanfaatkan,” ujarnya, Sabtu (14/9).
Disamping itu, penggunaan batu galian yang lain sudah mendapat ijin dari PSDAP (Mungkin yang dimaksud Dinas Perumahan Kawasan, Pemukiman Dan Pertanahan),”Sudah mendapat ijin dari PSDAP,” tegas Danda.
Sedangkan pengawas pelaksana dari Dinas Pekerjaam Umum dan Penataan Ruang (PUPR) belum berhasil dihubungi untuk dikonfirmasi. (Man Suparman).
0000