Dede Farhan Aulawi : Geopark Lestarikan Bumi, Sejahterakan Manusia

Bandung, Koranpelita.com

Geopark adalah konsep komprehensif dan terintegrasi dalam pelestarian dan pemanfaatan warisan alam (baik geologis dan biologi) serta kekayaan budaya untuk pembangunan berkelanjutan yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, yang memungkinkan dilakukan kolaborasi semua kebijakan tentang konservasi, pendidikan, penelitian, dan pengembangan masyarakat.

Geopark adalah solusi hebat dan alternatif untuk kebangkitan ekonomi bersama dengan pemberdayaan sosial.

Dede Farhan Aulawi, Selasa (10/9) selaku Ketua Umum Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (Genppari) dan juga seorang pengamat Geopark mengatakan bahwa pengembangan geopark di Indonesia berkontribusi untuk mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan. Demikian kalimat pembuka saat ditemui di kawasan gunung Rinjani, Lombok.

Menurut dia, Pemerintah Indonesia mempromosikan geopark sebagai solusi “backthrough” atau terobosan pembangunan ekonomi berkelanjutan.

“Presiden RI telah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2019 tentang pengembangan geopark Indonesia, yang mengatur keberadaan Komite Nasional Geopark Indonesia dan manajemen geopark Indonesia,” ujar Dede.

Ia mengatakan, penerbitan Peraturan Presiden ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan geopark di Indonesia menjadi geopark dunia.

Indonesia telah memiliki empat Kawasan Geopark Global UNESCO, yaitu Batur (didirikan pada 2012 dan disertifikasi pada 2017), Gunung Sewu  (didirikan pada 2015), Rinjani dan Ciletuh-Palabuhanratu  (didirikan pada 2018).

Ada juga 15 Geopark Nasional dan 110 warisan geologis yang memiliki potensi besar untuk menjadi geopark global.

Dede Farhan menjelaskan, ke depan pengembangan geopark adalah prioritas dalam pembangunan Indonesia.

Sebab, dengan kehadiran geopark ada dampak yang signifikan di beberapa daerah yang telah memperoleh status Geopark Nasional dan UNESCO Geopark Global (UGG), mulai pendidikan, konservasi, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Salah satu hal terpenting dalam mengembangkan geopark adalah realisasi peningkatan ekonomi berkelanjutan berdasarkan pada masyarakat setempat,” kata Dede.

Ia menyebutkan, beberapa prestasi itu telah terlihat di beberapa bidang baik di wilayah yang daerahnya menjadi Geopark Nasional maupun masuk dalam UNESCO Global Geopark.

“Gunung Sewu UGG di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta adalah contoh luar biasa dari geopark yang berhasil dikelola,” katanya.

Menurutnya, peningkatan pendapatan daerah itu, ditandai oleh penurunan jumlah kemiskinan dan peningkatan nilai ekonomi lainnya setelah Gunung Sewu dinyatakan sebagai geopark nasional dan UGG.

“Jumlah homestay juga meningkat di Gunung Batur UGG, di Rinjani UGG serta di Ciletuh-Pelabuhan Ratu UGG,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan salah satu negara terkaya di dunia dalam hal budaya, dan keanekaragaman hayati. Dengan lebih dari 300 kelompok etnis atau suku yang diakui di Indonesia hidup berdampingan satu sama lain, dan lebih dari 700 bahasa.

“Negara kita juga terletak di tiga lempeng tektonik utama yang menghasilkan keanekaragaman geologis yang berharga. Jadi pengembangan Geopark ini bisa menjadi model untuk menjaga kelestarian bumi dan kesejahteraan umat manusia “, pungkasnya. (rel)

About redaksi

Check Also

PNS Kodiklatal Surabaya Gelar Aksi Donor Darah dalam Rangka HUT KORPRI ke-53 Tahun 2024

Surabaya, koranpelita.com Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-53 Tahun 2024, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca