Bekasi, koranpelita.com – Dalam rangka menguatkan iman dan akhlak serta kebiasaan peduli sesama, SMA Negeri 1 Cibitung, Kabupaten Bekasi gelar santunan anak yatim, kaum dua’fa lingkungan sekolah di Kecamatan Cibitung, Kamis ( 5/9/2019).
Kegiatan sengaja digelar dimomentum tahun baru Islam 1441 Hijriyah yang mengundang KH Muhayadi, M Ag pimpinan pondok pesantren Sirojul Ummah, Bekasi.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat wilayah III, H Matroji, Muspika Kec Cibitung, Camat Cibitung, Drs H Hasan Basri MM, Polsek, Koramil Cibitung, Kepala Desa Wanajaya dan yang mewakili nya serta di ikuti seluruh siswa 1180 orang dan para dewan guru , staf tata usaha SMA N Cibitung bahkan dari orang tua asuh PT SUGITY CREATIVE Ketua Sirikat Pekerja, Ashari, dan Cikarang Listrikindo ( CL ).
Ketua Panitia, Teddy Karyadi, S Pd dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini berawal dari keinginan para civitas akademika SMA N 1 Cibitung dan merupakan rangkaian acara menyambut tahun baru islam dan menyambut hari raya anak yatim.
“Acara ini didukung para orang tua siswa dan komite , yang Alhamdulillah sekarang bisa melaksanakan peringatan Tahun Baru Islam 1441 H serta santunan bagi hamba Allah yang belum beruntung sebanyak 40 orang dari internal sekolah dan exsternal sekolah di lingkungan. Ini akan di budayakan tiap tahun dilaksanakan,” ujar Teddy.
Sementara itu, Kepala sekolah SMA N 1 Cibitung H Madasar Susanto, M Pd, menyampaikan, kegiatan ini dilakukan semata hanya memberi pembelajaran bagi hamba Allah, umat Rosulullah bil khusus keluarga besar SMAN 1 Cibitung, siswa siswi, para guru dan bagian tata usaha guru.
“Kita bersama selalu saling mengingat dan peduli kepada kaum yang belum beruntung, baik Yatim piatu dan kaum du’afa sehingga terimplementasi buat kehidupan dunia dan akherat, “harapnya.
Lebihlanjut Madasar mengatakan, perintah Allah dalam Al Quran jangan dianggap sepele kita mengeluarkan buat yang belum beruntung tidak seberapa jangan dibuat pelit ,tetapi jika ikhlas janji Allah pasti mengganti yang lebih besar. ” Jangan takut berbagi itu janji Allah. Insya Allah pasti di ganti yang lebih besar, saya sudah mengalami sendiri,” ujar Madasar pada Wartawan.
Wakil dari Kepala Cabang Dinas Provinsi Jawa Barat, Wilayah III , H Matroji pihaknya merasa bangga atas gelar santunan yang dilaksanakan SMA Negeri 1 Cibitung. ” ini budaya yang baik bagi masyarakat terlebih ini adalah satu pembelajaran bagi siswa, mudah mudahan berlanjut terus setiap tahun di momentum tahun baru Islam ini, pintanya.
Sedangkan, Komite Sekolah SMAN 1 Cibitung menyampaikan, Pihaknya bersyukur kegiatan ini selalu dilaksanakan setiap tahun saling bagi sesama hamba Allah yang belum beruntung, sehingga bisa jadi pembelajaran kehidupan sehari-hari bagi siswa, siswi dalam bermasyarakat serta berguna dunia akhirat.
Karena kata dia apapun ilmu kebaikan yang diteladankan pada orang lain khusus putra putri kita pasti akan menuai hasil yang baik pula, dan Allah pasti akan membalasnya, tuturnya.
Sementara itu, orang tua siswa yang kebetulan ada di sekolah tidak di sengaja ikut mendengarkan tausiah penceramah KH Muhayadi, M Ag, sangat menyayangkan tidak di undangnya orang tua siswa , apalagi para dewan guru juga terlihat kurang respon dalam momentum yang digelar ini, karena dengan melihat gelar santunan barangkali bisa merangsang orang tua untuk berbuat hal yang sama melalui momen yang dilaksanakan di sekolah ini. ” Iyaa, para guru pada kemana yaaa kok gak mau pada hadir dalam acara,” sindir orang tua siswa yang tidak mau ditulis namanya. ( Yot )