Jakarta, Koranpelita.com
Bangsa Indonesia harus memiliki kemandirian dalam bidang energi. Memberi nilai tambah sedikit saja akan menaikkan nilai ekonomis.
Jangan kita hanya mengandalkan kekayaan alam dan langsung menjualnya tanpa mengubah dari alam.
Direktur Lembaga Pengamat Pemanfaatan Pengelolaan Pertambangan Indonesia (LP4I) Joseph Renyut mengistilahkan ekspor bukan hanya dari menjual tanah air.
Dalam pertemuan para pengusaha tambang di Istana Presiden tahun 2015 yang dihadiri oleh semua Menteri termasuk Wakil Presiden.
“Ada disitu, saya sudah katakan bahwa sejak kita merdeka sampai saat ini apa yang bangsa ini ketahui adalah : Gali dan Jual, Tebang dan Jual, Tangkap dan Jual, Petik dan Jual, inilah istilah yang dikatakan menjual tanah air,” tegasnya.
“Kita tidak punya proses lanjutan, misalnya gali nikel kemudian diproses untuk tahap awal menjadi Nikel Pig Iron (NPI) dan kemudian jika sudah berhasil kita bisa lebih maju kearah proses produksi down streamnya,” tuturnya.
Kalau mental kita hanya mampu mendapatkan devisa dari penjualan tanah air, maka untuk apa memilih pemimpin dan mempercayakan para pejabat dan pengusaha yang tidak memiliki kompetensi??
Itulah sebabnya kita berutang terus, rupiah kita lemah, selalu diremehkan oleh negara tetangga. (djo)