Jakarta, Koranpelita.com
Ketua DPR Bambang Soesatyo mendorong generasi muda Papua segera memulihkan semangat membangun daerahnya. Sentimen positif bagi pembangunan berkelanjutan di Papua telah dimulai Presiden Joko Widodo dan generasi muda Papua dipanggil untuk menjaga dan merawat sentimen positif itu.
Demi masa depan Papua, dan dilandasi semangat persaudaraan sebangsa dan setanah air Indonesia, Ketua DPR juga mendorong generasi muda Papua menyudahi kemarahan, serta memulai kegiatan yang produktif dan positif untuk Papua.
“Pulihkan dinamika ruang publik sebagai tempat perjumpaan warga. Kegiatan pada semua fasilitas publik seperti bangunan kantor pemerintah hendaknya dimulai lagi agar fungsi-fungsi pelayanan kepada masyarakat bisa berjalan sebagaimana mestinya,” ujar Bambang Soesatyo di Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Dikatakannya, bisa dipahami jika orang muda Papua marah karena perlakuan tak etis sekelompok orang terhadap mahasiswa asal Papua di Malang, Surabaya dan semarang. Namun, kemarahan itu hendaknya tidak berlarut-larut. Kemarahan itu hendaknya diekspresikan melalui pernyataan keberatan atau laporan kepada pihak berwajib.
“Hindari tindakan atau aksi anarkis yang pada gilirannya hanya akan merugikan warga setempat dan semua warga Papua,” tutur calon kuat Ketua Umum Partai Golkar itu lagi..
Sebagai bagian yang tidak terpisah dari NKRI, komitmen negara-bangsa membangun Papua tidak akan pernah berkesudahan. Tak hanya membangun infrastruktur melainkan juga membangun dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi generasi milenial di Papua.
Sudah terbukti bahwa sejak 2014, Presiden Jokowi telah mengakselerasi pembangunan di Papua. Lebih dari itu, Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana bahkan sudah berulangkali melakukan kunjungan kerja ke Tanah Papua untuk melihat langsung progres pembangunan sejumlah infrastruktur, menyapa serta berdialog dengan warga Papua.
Semua itu, lanjut Bambang, menjadi bukti betapa pemerintah telah bersungguh-sungguh dalam memberi perhatian lebih kepada Papua. Hubungan yang harmonis antara warga Papua dengan Presiden pun telah dibuktikan ketika Jokowi menang sangat telak di Tanah Papua dalam pemilihan presiden tahun ini.
Karena itu, generasi muda Papua perlu menyadari, bahwa selalu saja ada upaya untuk merusak hubungan harmonis antara warga Papua dengan pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi sekarang ini. Skala unjuk rasa yang besar dan kemudian meluas ke sejumlah kota memunculkan indikasi adanya pihak yang menunggangi kemarahan orang muda Papua. “Kecenderungan inilah yang patut diwaspadai orang muda Papua,” kata Bambang.
Kerusakan yang terjadi di sejumlah tempat bisa segera diperbaiki. Tetapi jauh lebih penting adalah munculnya itikad generasi muda Papua untuk mewujudkan kondusifitas daerahnya. Peristiwa kemarin tidak akan mempengaruhi komitmen pemerintah untuk Papua. Upaya merealisasikan konektivitas antar-wilayah atau antar-kabupaten di Papua akan terus berlanjut.
Dalam konteks itu, kepedulian generasi muda Papua menjadi sangat penting. Generasi muda Papua harus segera memulihkan kembali semangat membangun daerahnya. Sentimen positif bagi pembangunan berkelanjutan di Papua yang telah dimulai oleh Presiden Jokowi harus dikawal, dan generasi muda Papua dipanggil untuk menjaga dan merawat sentimen positif itu. (kh)