Jakarta, Koranpelita.com
Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat Kelurahan tak kunjung terealisasi dan kondisi tidak ada saluran Perusahan Air Minum (PAM) yang sudah bertahun-tahun lamanya dikeluhkan warga Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Mahmud selaku Ketua LMK RW 02 Kelurahan Semanan mengatakan, mengenai pengajuan infrastruktur jalan dalam hal Musrenbang yang tidak pernah terealisasi. Lalu terkait masalah pemasangan sarana air bersih PAM. Pihaknya sudah berkali-kali mengajukan mulai dari tingkat PLYJA hingga ke DPRD tetapi sampai sekarang tidak ada realisasinya.
“Apalagi pemakaian sumber air tanah disini kedalamnnya sudah mencapai 80 dan 100 meter. Nah ini harus menjadi perhatian pemerintah mengenai penggunaan air jangka kedepan. Untuk itu saya bersama warga meminta sarana pemasangan saluran air bersih PALYJA diutamakan untuk ditingkat Kelurahan Semanan, khususnya yang berada disisi rel Kalideres,” ujar Mahmud, Rabu (21/8/2019).
Selain itu Mahmud juga menyampaikan, berkaitan dengan penataan wilayah mengenai perbaikan renovasi penutupan saluran air yang rusak diantara gang perbatasan RT 001 dan RT 003/02 tepatnya di depan kantor Kelurahan Semanan.
“Kita sebagai pengurus menginginkan infrastruktur jalan ini tertata rapi. Sebelummya sarana perbaikan penutupan saluran itu dikerjakan hasil swadaya warga tetapi dengan keterbatasan dana hasilnya tidak indah dipandang mata,” katanya.
Menurut Mahmud, sungguh tak elok dan tak pantas, jika DKI yang mempunyai APBD triliyunan rupiah didepan kantor Kelurahan penutupan saluran air itu terlihat bolong-bolong.
“Pada hal sebelumnya permasalahan itu pernah kita ajukan lewat Musrenbang ditahun lalu tetapi hasilnya hanya disurvei oleh satgas sumber daya air (SDA) Kecamatan Kalideres dan hingga kini tidak ada upaya perbaikan,” ungkapnya.
Selain itu, tambah Mahmud, mengenai dampak dari pengaspalan atau betonisasi di jalan Kramat RW 02. Pada saat turun hujan, air yang seharusnya mengalir kesaluran, ini sebaliknya mengalir kepemukiman warga RT 11, imbasnya genangan air mencapai sedengkul ukuran orang dewasa. Bahkan masalah ini sudah berkali-kali sebelumnya diajukan lewat Musrenbang, nyatanya cuma lihat dan dimeterin tidak ada realisasi.
“Harapan kami kepada pemerintah terutama satgas-satgas yang ada di Kecamatan, mohon diperhatikan keluh kesah masyarakat di Semanan. Kami sudah bosan dan berkali-kali mengajukan permasalah ini,” bebernya.
Sementara Lurah Semanan Bayu Fadayen Gantha ketika dikomfirmasi menjelaskan, mengenai pemasangan air PAM suatu permasalahan vital yang ada diwilayahnya. Banyak warga yang mengeluhkan. Namun bukan hanya warga diwilayah RW 02 saja tetapi warga lain pun di RW 06 dan RW 10 sama halnya.
“Memang ada beberapa kendala yang dialami. Bahkan, pihaknya sudah koordinasi lewat bersurat secara resmi. Kita juga sudah mendatangi ke PLYJA dan ada beberapa titik kendala tidak masuknya pemasangan air bersih,” ujarnya.
Lebih lanjut Bayu menyimpulkan, alasan berdasarkan surat dari PLYJA salah satunya jaringannya karena belum terpasang. Jadi PLYJA masih mencari solusi upaya pemasangan tersebut. Kalaupun ternyata jaringan itu terpasang kemungkinan ada faktor lain sepertu debit air. Apakah mencukupi untuk didistribusikan keseluruh warga yang membutuhkan.
Sementara ini pihak PLYJA sudah memberikan solusi dengan membuat kios-kios air bersih sejumlah 9 (sembilan) titik diwilayah Kelurahan Semanan, guna bisa memberikan kebutuhan air bersih agar masyarakat sedikit terpenuhi.
“Kalau musrenbang itu skala prioritas setiap yang diajukan biasanya terealisasi ditahun berikutnya. dan masyarakat harus sabar menunggu, karena pihak Kelurahan sendiri sudah mengajukan. Untuk terealisasi apa tidak itu kewenangan Sudin terkait. Kendala tidak terealisasinya Musrenbang di RW 02 Semanan, kita akan koordinasikan ke Pemko Jakbar,” tandas Bayu.(Ivn)