Arofah, Koranpelita.com
Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin menyambangi tenda jamaah haji Indonesia. Menyapa jamaah di Maktab 75 yang antara lain dihuni jamaah haji asal Embarkasi Solo kloter 35 (SOC 35) dan kloter 65 (SOC 65).
Amirul hajj berdialog dengan jamaah haji Indonesia, untuk menangkap aspirasi maupun menerangkan program-program terkait haji.
“Bagaimana bapak ibu, ACnya berfungsi dengan baik? Tenda nya nyaman?” tanyanya.
Menteri bertanya kepada jamaah haji yang tengah mengantri di toilet khusus laki-laki, memastikan keran air mengalirkan air dengan lancar.
Ketika salah satu jamaah mengeluhkan aliran airnya kecil, Menag memanggil petugas dan menginstruksikan agar menindaklanjuti keluhan jamaah.
Sedangkan pada jamaah yang tengah berada di tenda, Menag mengimbau agar beristirahat, agar bisa memulihkan stamina karena siang sampai sore seluruh jamaah haji melaksanakan wukuf.
Siang, kita akan wukuf, suhu yang cukup panas selain melalukan ibadah mahdhoh dimanfaatkan untuk banyak istirahat di tenda toh kita juga tidak bisa kemana-mana. “Di sini lebih baik makan yang cukup istirahat yang cukup,” imbuhnya.
Usai melihat tenda jamaah, meninjau dapur yang ada di Arafah. Terlihat para pekerja katering tengah memasak dan mengemas makanan yang akan dikonsumsi jamaah.
Selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina, jamaah haji akan memperoleh 15x makan ditambah 1 paket kelengkapan makan minum yg berisi kopi, gula, teh, roti, serta mie instant seduh.
“Saya juga cek dapur kondisinya baik makanan untuk nanti malam bahkan sudah selesai dipacking tinggal didistribusikan saja,” ujarnya.
Selain itu tenda jamaah dan dapur, fasilitas kesehatan jadi salah satu tempat yang diperhatikan Menag, mengingat 60 persen jamaah adalah lanjut usia (lansia) dan risiko tinggi (risti). Tenda KKHI Arafah yang dilengkapi dengan tenaga medis, alat, serta obat yang cukup baik. Namun, Menag berharap tidak banyak jamaah yang akan dirawat di KKHI Arafah. (djo/mch)