Sampit,Koranpelita.com.
Pada dunia maya, Camat Pulau Hanaut wilayah tertinggal di Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim) Provinsi Kalteng, Ir. Eddy Mashami menulis status yang cukup menyentuh perasaan dan menimbulkan pertanyaan.
Diungkapkannya tidak semua orang dapat kesini, karena harus melalui ombak besar, angin kuat, jauh. Tapi disini ada saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan perhatian.
Ternyata ia mengungkapkan kunjungannya ke Dusun Cemeti di Desa Setiruk di wilayah Kecamatan yang dipimpinnya dengan penduduk berjumlah 68 jiwa dan 30 kepala keluarga. Hal ini seperti yang diinformasikannya via ponsel Jum’at ( 9/8).
Sedangkan posisi Dusun Cemeti bisa di tempuh hanya lewat laut dari Desa Satiruk dengan naik kelotok kurang lebih satu jam .Tapi kalau tak terkendali, angin kencang dan ombak besar, berbahaya juga. Mengingat posisinya pada tepi Laut Jawa.
Sedangkan sekolah yang ada hanya satu buah,yakni SD bantu, SDN I Setiruk dengan jumlah murid 12 0rang untuk kelas 1 sampai kelas 6.
Jika kelas 6 mengikuti ujian harus ke sekolah induk yang ada di Desa ini.Pada tahun 2019 lalu hanya ada dua orang kelas 6 .
Diungkapkan Eddy Mashami , selama ini menurut pemantauan kami bahwa anak-anak sekolah tidak pernah mengenakan seragam dan tidak pakai sepatu.
Dengan bantuan donatur yang peduli akan pendidikan, akhirnya anak-anak mendapat bantuan peralatan sekolah, mulai dari : topi, baju, celana/rok, kaos kaki, sepatu, dasi maaing-masing anak mendapat 2 set. Ditambah buku tulis, penghapus, pensil dan lain lain.
Sementara itu hanya seorang guru yang bertugas disini guru sukarela ,ibu Mardiah namanya. Dimana pendapatannya mendidik siswa SD bantu di Dusun Cemeti ini hanya bantuan sukarela orangtua murid yang umumnya nelayan. ( Ruslan AG).