Serang, Koranpelita.com
Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan terkait gempa yang terjadi di Banten jum’at malam pukul 19.07 WIB, yang berimbas luas ke seluruh Banten, pihaknya sudah memberikan respon cepat.
Menurutnya, Tim Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten sudah di lokasi resque beserta BPBD Pandeglang.
Saat ini pihak Pemprov Banten dengan pemerintah setempat, sedang mendata banyaknya pengungsi, serta kerusakan bangunan. Juga bersama-sama aparatur Kab. Pandeglang mengantar warga pulang ke rumahnya masing masing yang sempat berhamburan keluar rumah saat gempa.
“Warga ke luar rumah dan mengungsi adalah tindakan yang benar,” tegas Gubernur Banten Wahidin Halim (WH).
Hal Itu kata Gubernur sesuai dengan simulasi yang selama ini telah disosialisasikan kepada masyarakat di sekitar rawan tsunami, ada zona merah, kuning, dan zona aman. Termasuk hunian sementara (huntara) yg telah dibangun oleh Pemprov Banten,” katanya.
Para warga mencari tempat yang lebih aman seiring dengan peringatan dini tsunami yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) usai gempa 7,4 skala richter di laut selatan.
WH mengungkapkan ada tujuh (7) kecamatan yang warganya sudah mengungsi. Tiga kecamatan di Kabupaten Lebak meliputi: Bayah, Panggarangan, dan Wanasalam.
“Tiga kecamatan di Kabupaten Pandeglag meliputi: Sumur, Labuan, dan Carita. Serta Kecamatan Anyer Kabupaten Serang,” ujar WH.
Dari tujuh kecamatan tersebut, pusat gempa 147 km arah barat daya Kecamatan Sumur. Kondisi saat ini, aliran listrik di daerah tersebut sempat padam. Kondisi laut terpantau masih normal.
Akibat gempa, hingga saat ini terpantau ada beberapa rumah yang mengalami kerusakan, pagar sekolah roboh, serta plafon masjid dan pesantren runtuh.
Gubernur WH menghimbau warga masyarakat untuk tenang dan tidak terlalu panik. Tidak terpengaruh oleh info-info yang salah.
“Apa yang dilakukan masyarakat sudah benar. Tetap waspada walaupun peringatan dini tsunami sudah diakhiri,” katanya.
Diketahui, informasi dari BMKG Jumat, 02 Agustus 2019 pukul 19.03.21 WIB wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempa tektonik.
Hasil analisis menunjukkan gempa ini memiliki kekuatan M=6,9. Episenter terletak pada koordinat 7.54 LS dan 104.58 BT tepatnya di laut pada kedalaman 10 km. Namun peringatan potensi tsunami dari BMKG telah diakhiri. (Roy)