Sampit,Koranpelita.com.
Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim) Provinsi Kalteng,Alexius Esliter akhir pekan tadi di Sampit mengatakan,kalau dilihat secara rasio antara jumlah guru dengan sekolah di Kotim dinilai cukup.Tetapi menjadi kurang karena menumpuk di Kota dan penyebarannya tidak merata.
Menurutnya, tenaga pendidik banyak yang ingin berpindah ke Kota Sampit selain diantaranya untuk mengejar sertifikasi sebab jam mengajar lebih banyak juga fasilitas lebih lengkap.
Akibatnya wilayah pelosok di daerahnya kekurangan guru.
Dikatakan mantan kades yang pernah membantu menjadi guru karena di desanya kekurangan guru , hal ini persoalan klasik yang hingga sekarang terjadi.
Alexius Esliter yang juga Sektetaris DPC PDI Perjuangan Kotim ini berpendapat, begitu pula dengan tenaga kesehatan yang dinilai kurang di pedalaman Kotim.Semestinya supaya mereka betah bertugas di wilayah terpencil di kasih fasilitas kendaraan bermotor untuk mendukung kelancarannya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Kalau di Kotim ada 168 -desa, maka setidaknya Pusat Kesehatan Desa juga harus ada di sana dalam sejumlah itu, untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pedesaan.
Jadi tegasnya lagi, supaya guru dan tenaga kesehatan betah bertugas di pedalaman,selain memperbaiki sarana dan prasarananya ,juga memberikan fasilitas kendaraan dan insentif kepada mereka dalam mencerdaskan anak bangsa di Kotim. ( Ruslan AG ).