Batam-Kepri, Koranpelita.com
Mantan Gubernur Kepri (Kepuluan Riau) 2005 –2010 Ismeth Abdullah mulai bergerilya, dia dikabarkan siap bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilkada) Kepri 2020 mendatang.
Arus dukungan terhadap hadirnya sosok mantan Ketua Otorita Batam, perlahan- lahan mulai nampak. Namun demikian ada yang menyambut gembira, tetapi banyak juga yang pesimis alias ragu- ragu.
Sebuah sumber di Batam menceritakan Rabu malam yang lalu (24/07/19) Ismeth Abdullah bersama pendukungnya, yaitu Suryanto Bone dan Alfan Suheri mengadakan pertemuan khusus di gedung perkumpulan Bugis Centre, di wilayah Bengkong, Kodya Batam.
Pendiri Bugis Centre Andi Bachtiar Lebopatingewa yang bertindak sebagai tuan rumah yang menfasilitasi pertemuan itu tampak pula hadir dari awal sampai akhir.
Pada kesempatan itu, menurut saksi yang hadir, Ismeth Abdullah meminta doa restu dan dukungan masyarakat Batam dan Kepri, khususnya etnis Melayu dan Bugis yang diketahui sangat banyak jumlahnya melalui tokoh–tokohnya yang menjadi pendiri dan pengurus inti organisasi Bugis Centre.
Sebagaimana diketahui Bugis Centre adalah sebuah lembaga konsultan dan pengkajian yang sudah berdiri sejak lama di Batam. Kehadiran lembaga Bugis Centre sangat menonjol di dalam turut memperjoangkan kemajuan propinsi Kepri dan Batam khusunya di bidang pengembangan ekonomi. Nama besar seperti mantan Presiden ketiga Prof. BJ.Habibie dan Wapres Jusuf Kalla adalah tokoh – tokoh yang berada dibelakang berdirinya lembaga Bugis Centre sebagai dewan penyantun.
Terkait dengan mencuatnya nama Ismeth Abdullah sebagai calon Gubernur Kepri pada Pilgub 2020 yang akan datang, sempat mengundang perbincangan masyarakat luas. Bukan cuma di Kepri dan Batam, bahkan juga di kalangan elite dan petinggi politik di Jakarta. Ada yang pro dan ada pula yang kontra.
Bagi kalangan yang pro mengatakan menyambut gembira karena situasi dan kondisi Propinsi Kepri saat ini sedang dirundung duka nestapa, Soalnya Gubernur Kepri Nurdin Basirun pada tanggal 11 Juli yang lalu telah ditangkap oleh KPK karena dugaan korupsi proyek reklamasi dan kini di tahan di rumah tahana KPK di Jakarta.
Masyarakat berharap, propinsi Kepri termasuk Batam harus segera memperoleh pemimpin baru yang diyakini memiliki kemampuan dapat mengendalikan keadaan. Termasuk memulihkan kepercayaan masyarakat, dunia usaha dan calon investor dalam dan luar negeri. Selain Ismet Abdullah, ada beberapa nama calon gubernur lain bermunculan sekarang di Batam, seperti Isdianto yang semula Wagub sekarang Plt Gubernur Kepri, Soeryo Respationo mantan Wagub Kepri yang juga Ketua DPD PDIP Kepri, Anshar Achmad Ketua DPD Golkar Kepri dan ada pula yang menyebut nama Mohammad Rudi Walikota Batam.
Pemunculan nama Ismeth Abdullah , bagi kalangan yang kontra dianggap hanya mengganggu saja dan tidak ada jalannya. Alasannya Ismeth Abdullah pernah menjadi narapidana kasus mobil Damkar tahun 2010. Diperkirakan akan ada penolakan dari masyarakat atau pesaing politik Ismteth yang akan mengangkat kasus ini kembali. Soalnya ada anggapan mantan narapidana tidak boleh lagi maju mencalonkan diri jadi pejabat publik. Namun kepastian mengenai ketentuan ini masih dipertanyakan.
Bagaimanakah nasib perjalanan perjoangan Ismeth Abdullah yang pernah menjadi Ketua Otorita Batam atau BIDA ( Batam Industrial Development Authority) pada 1998 – 2004, untuk menapaki kembali jalur politik sebagai Gubernur Kepulauan Riau. Yang pasti tidak akan mulus. Karena banyak kompetitor yang akan melakukan berbagai upaya untuk merebut kursi Kepri satu. (Tim Kepri/esa)