H Apip Iskandar, praktisi hukum
Cianjur, Koranpelita.com
Tender atau lelang sejumlah proyek pada Dinas PUPR Kabupaten Cianjur diselenggarakan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Konstruksi Setda Cianjur diduga bermasalah kontra produktif dengan slogan “Tahun Kualitas”.
Sedikitnya 100 paket proyek senilai Rp195 miliar pada Dinas PUPR Kabupaten Cianjur tengah menjalani proses lelang melalui Bagian Pengadaan Bajas Setda Cianjur.
“Praktiknya para penawar terendah pada angka penawaran sekitar 75 persen dari nilai pagu proyek yang diloloskan jadi pemenang,” kata salah seorang rekanan yang dibenarkan rekanan lainnya kepada Koranpelita.com.
Dengan begitu akan berkualitas bagaimana, rekanan sendiri perlu memperoleh keuntungan. Pekerjaan fisik proyek bukan berkualiras, justru sebaliknya bakal hancur. Dari pagu proyek yang digunakan untuk fisik 40 atau 45 persen, bisa dibayangkan akan bagaimana hasil kualitas pekerjaannya.
Sedangkan tender tahun lalu masih banyak rekanan pemenang dengan penawar 80 persen dari pagu anggaran, “Tender sekarang pada Bajas pimpinan Yudi Ferdinan benar-benar jumping,” ungkap salah seorang rekanan.
Sejumlah rekanan menyatakan, tidak tahu apa dasarnya yang digunakan oleh Bagian Pengadaan Bajas Setda Cianjur. Dan hanya rekanan pemain baru yang nekad asal memiliki pekerjaan. Sedangkan pemain lama banyak yang jadi penonton.
Menurut beberapa rekanan, sekarang ini banyak rekanan dari luar daerah yang nekad dan berani mengambil resiko. Sehingga mereka banyak menguasi proyek di daerah ini
Praktisi hukum kawakan, H. Apip Iskandar, ketika diminta komentarnya tentang peserta lelang yang diloloskan jadi pemenang dengan penawar sekitar 75 persen, menyatakan akan berdampak terhadap mutu pekerjaan, “Saya yakin fisik akan rusak, juga nanti akan terjadi banyaknya temuan pemeriksaan khususnya dari BPK,” ungkapnya.
Kepala Bagian Pengadaan Bajas Setda Cianjur Yudi Ferdinan, hingga berita ini diturunkan belum menjawab konfirmasi Koranpelita.com, melalui SMS. Begitu juga saat ditelpon tak mengangkat panggilan telepon. (Man Suparman)