Inderaja Berperan Besar dalam Pelaksanaan SDGs

Inderaja Berperan Besar dalam Pelaksanaan SDGs

Depok,koranpelita.com

Penginderaan jarak jauh (inderaja) berperan besar dalam pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Karena menurutnya, inderaja dapat digunakan sebagai pemetaan dasar dalam menyusun kebijakan dan perencanaan pembangunan.

“Selain itu, untuk pemantauan sumber daya alam, lingkungan hingga kebencanaan,” kata Kepala LAPAN Prof Thomas Djamaluddin dalam Seminar Nasional Penginderaan Jauh Tahun 2019 (SINAS INDERAJA 2019) dengan tema ‘Peningkatan Pemanfaatan IPTEK Penginderaan Jauh untuk Mendukung Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals)’, di The Margo Hotel, Margonda, Depok, kemarin.

Seminar tahunan tersebut dihadiri 300 peserta dari berbagai Kementerian/Lembaga, TNI, POLRI, perguruan tinggi, pemerintah daerah, swasta dan organsasi penelitian serta profesi di Indonesia, itu.

Ia menjelaskan, inderaja bertugas mengumpulkan data dan meneliti wilayah dari jarak jauh menggunakan satelit. Sesuai dengan tugasnya, sebanyak 17 poin SDGs dinilai dapat terwujud dengan dukungan teknologi inderaja.

Penginderaan jauh mempunyai peran yang besar, mulai dari aspek pemetaan yang menjadi dasar nanti untuk kebijakan-kebijakan perencanaan, sampai dengan aspek pemanfaatannya untuk pemantauan sumber daya alam, lingkungan, sampai dengan kebencanaan.

“Lima tahun ke depan, LAPAN ingin menjadi penggerak sektor pembangunan berbasis pada IPTEK penerbangan dan antariksa yang unggul,” tambahnya.

Deputi Bidang Pengineraan Jauh LAPAN Orbita Roswiniarti, menambahkan, saat ini, katanya, LAPAN adalah penyedia data penginderaan jarak jauh yang secara nasional yang telah mendapat lisensi pemerintah. Seluruh data berlisensi pemerintah Indonesia.

“Artinya seluruh instansi pemerintah, baik pusat maupun di daerah berhak mendapatkan data. Data-data tersebut tersedia dalam berbagai resolusi baik resolusi menengah hingga resolusi sangat tinggi yang telah diperoleh dari stasiun bumi yang tersebar di Indonesia,” ujarnya.

Sesuai dengan Undang-Undang No. 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaaan dan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan Penginderaan jauh, LAPAN telah memenuhi kewajibannya dalam menyediakan data, metode, dan informasi penginderaan jauh tanpa biaya.

Orbita mengharapkan agar penginderaan jauh ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan pencapaian SDGs. Menurutnya pemanfaatan teknologi dan penginderaan jarak jauh dapat mempercepat pencapaian SDGs.

Karenanya, Sinas Inderaja 2019 bertujuan sebagai sarana untuk bertukar ilmu pengetahuan, informasi dan pengalaman mengenai perkembangan terkini di bidang teknologi dan data, serta pemanfaatan penginderaan jauh, khususnya di sektor-sektor yang bisa memberikan kontribusi nyata dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Sementara itu, Ketua SDGs Institut Teknologi Bandung (ITB) Tirto Prakoso mengungkapkan, penginderaan jauh sangat membantu sejumlah persoalan. Ia mencontohkan, untuk menuntaskan kemiskinan tentu diperlukan peningkatakan akses masyarakat, terutama di daerah terpencil atau tertinggal dan daerah perbatasan untuk mendapat energi. Hal itu dapat dilihat dengan penginderaan jauh.

“Tentunya adalah energi dalam bentuk akhir, final, yaitu listrik. Bagaimana cara membangkitkan Listrik di daerah tertinggal. Untuk menentukan model pembangkit listrik yang akan dibangun, bisa dibantu dengan pemantauan melalui data penginderaan jarak jauh dari angkasa,” katanya.

Dalam upaya untuk mewujudkan pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), teknologi penginderaan jauh berperan sangat besar terutama pada tujuan SDGs ke -6 terkait dengan penyediaan air bersih dan sanitasi dan bisa dimanfaatkan untuk pemantauan kawasan resapan air.

SDGs ke-11 tentang perencanaan dan pembangunan kota yang berkesinambungan bisa dimanfaatkan untuk pemantauan kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Selain itu, pada tujuan SDGs ke-13 terkait penanganan perubahan iklim bisa dimanfaatkan untuk melihat suhu panas atau polusi di perkotaan. Pada tujuan SDGs ke-14 yaitu bidang lingkungan dan sumberdaya maritim bisa dimanfaatkan untuk melihat Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI), sedangkan terkait dengan tujuan SDGs ke-15 tentang lingkungan dan sumberdaya darat bisa dimanfaatkan untuk pemantauan hutan.

Seminar ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama di bidang penyediaan dan pemanfaatan penginderaan jauh antara LAPAN dan para stakeholder. Rumusan hasil dari seminar ini nantinya akan disampaikan sebagai rekomendasi untuk mendukung percepatan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia. (vin)

 

 

About ervin nur astuti

Check Also

Ketua DPP PKS: Rendahnya Pendapatan Jadi Tantangan Kinerja APBN 2024

Jakarta, Koranpelita.com Ketua DPP PKS menanggapi paparan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan Anggaran Pendapatan dan Belanja …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca