Sejumlah Raja Nusantara mengadakan pertemuan di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (14/7/2019).
Mereka adalah Raja Samu samu VI de Laatste Koning Stamboom Maluku, sekretaris jenderal Silaturahmi Nasional Raja Sultan nusantara Indonesia (Silatnas), Kedatuan Luwu Palopo Sulawesi Selatan yaitu YM Andi Tenrie Peppang Moeis SH dan juga hadir dari kerajaan Cantung, Kalimantan Selatan YM Andika Rahmat dan juga anggota silatnas yaitu YM
Cori Kastubi dan juga asisten Raja Samu samu yaitu Rex William Sumner.
“Kita akan menyampaikan aspirasi agar dari Raja dan Sultan atau dari Datuk ada yang duduk di dalam kabinet Kepresidenan mendatang, menteri di bidang kebudayaan . Siapa pun Presidennya adalah tetap Presiden Republik Indonesia ,”kata Raja Samu Samu di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (14/7/2019).
Dijelaskannya, mereka membahas hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang akan diikuti atau dihadiri oleh pengurus dan anggota Silatnas, antara lain adalah Festival Keraton nusantara ke-13 di istana Kedatuan Luwu di Kota Palopo Sulawesi Selatan yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 sampai tanggal 13 September 2019.
Kemudian juga dibicarakan berkaitan dengan rencana pertemuan 5 Raja dan Sultan, yaitu Raja Samu samu, Sunan Pakubuwono XIII, Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, YM Datu Luwu ke 40 dan YM Raja Puri Agung Klungkung Bali.
” Tempatnya sudah ditentukan, tinggal tanggalnya saja yang rencananya akhir bulan Juli 2019. Di dalam pertemuan itu kita akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan tatanan adat kemudian inventarisasi Raja dan Sultan termasuk Kedatuan yang sudah ada dalam sejarah, ada dalam catatan dengan bukti-bukti.
Ini termasuk juga apakah kerajaan dan kesultanan itu terdaftar atau tidak. Kerajaan sudah ada sejak sebelum adanya Republik Indonesia jadi sebelum ada kemerdekaan,”paparnya.
Ditambahkannya, “Itu yang akan kita inventarisasi, di tahun 2012 , Silatnas sudah menginventarisasi sebanyak 202 kerajaan , kesultanan dan kedatuan, namun sampai 2019 itu sudah mencapai 300 lebih. Kita inventarisasi tentang keberadaan dari kerajaan, kesultanan dan kedatuan yang ada sekarang,”bebernya.
Dijelaskannya, mereka juga membahas masalah kegiatan tanggal 25 Juli 2019. Ada undangan dari Kementerian Dalam Negeri mengundang beberapa organisasi Raja Sultan termasuk pengurusnya, yaitu membahas masalah atau organisasi yang ada di Indonesia berkaitan dengan raja Sultan Nusantara.(dohan)