Jakarta, Koranpelita.com
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak menepis tudingan bahwa Prabowo-Sandi tak konsisten soal klaim angka kemenangannya yang berubah setidaknya 3 kali. Terbaru, kubu Prabowo-Sandi mengklaim menang 52% di Pilpres 2019.
Meskipun sebelumnya gugatan hasil Pilpres 2019 yang diajukan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke Mahkamah Konstitusi (MK) dikritik kubu lawan.
“Saya pikir sejak awal kita konsisten pada fakta bahwa ada kecurangan yang masif, ada fakta, dan data kecurangan terstruktur, ini yang jadi concern BPN selama ini,” kata Dahnil kepada wartawan di kediaman Sandiaga, Jalan Pulobangkeng, Kebayoran Baru, Jaksel, Kamis (13/6/2019).
Menurut dia, ada dinamika dalam pengumpulan data. Hal ini, menurutnya, wajar sehingga perolehan suara yang didapat berbeda-beda, dari 62 persen, 54 persen, hingga menjadi 52 persen.
“Jadi tidak ada inkonsistensi, yang ada kita sampaikan ada masalah dalam pilpres kita, terutama dalam masalah kejujuran dan keadilan,” ujarnya.
Angka klaim kemenangan Prabowo-Sandi setidaknya berubah sebanyak tiga kali. Pertama, saat Prabowo berbicara di Rumah Kertanegara, Jakarta Selatan, beberapa saat seusai pencoblosan 17 April 2019. Saat itu dia menyatakan kemenangan 62 persen atas Jokowi. (esa)